TEMPO.CO, Banyuwangi -- Mantan Presiden RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarno Putri menghadiri pertunjukan tari Paju Gandrung kolosal di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur.
Megawati datang sekitar pukul 15.00 WIB didampingi Ketua PDI Perjuangan Jawa Timur Sirmadji Tjondropragolo. Dalam sambutannya, Mega bernostalgia saat ayahnya, Presiden Soekarno, sering menanggap Gandrung ke Istana Kepresidenan. "Ayah saya sangan menggandrungi Gandrung," kata Megawati.
Megawati mengapresiasi pertunjukan Paju Gandrung kolosal tersebut karena dapat mengangkat potensi budaya lokal. Melalui pertunjukan ini dia berharap Pemerintah Banyuwangi bisa meningkatkan kesejahteraan penari Gandrung. Masyarakat juga tak segan untuk belajar menari Gandrung. "Semoga bisa terus ditumbuhkembangkan," katanya.
Tari kolosal tersebut diikuti oleh 1.053 pasang penari alias 2.106 penari dengan kostum dominasi warna merah. Penarinya mulai tingkat SD, SMP, SMA hingga penari Gandrung profesional. "Paju Gandrung Sewu ini merupakan sebuah pertunjukan yang menceritakan cuplikan cerita Gandrung yang berkembang di masyarakat," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Koordinator Panitia Paju Gandrung Sewu, Budianto mengatakan pertunjukan Tari Gandrung yang ada di masyarakat terdiri atas tiga segmen. Diawali dari Podo Nonton yang menampilkan tarian Jejer Gandrung, lalu Paju Gandrung, dan ditutup dengan Seblang Subuh. "Jejer Gandrung telah kita hadirkan seribu penari tahun lalu. Giliran tahun ini Paju-nya atau penari pengiringnya," kata Budianto.
Baca Juga:
IKA NINGTYAS