TEMPO.CO, Denpasar - Ketua Himpunan Peramuwisata Indonesia, Bali, Sang Putu Subaya, mengatakan ada penurunan kunjungan wisatawan asal Australia ke Bali setelah negara itu mengeluarkan travel warning ke Indonesia. "Memang ada penurunan, itu laporan sementara dari anggota kami," kata Subaya kepada Tempo, Sabtu, 23 November 2013.
Namun, ia belum bisa memastikan angka pasti penurunan tersebut. Yang pasti, ia menambahkan, intensitas keberangkatan peramuwisata untuk menangani tamu turun. "Distribusi untuk menghendel tamu mereka rata-rata sekarang berkurang," ujar dia.
Akan tetapi, ia mengaku optimis kondisi ini hanya sementara. Pasalnya, kecintaan tamu Australia terhadap Bali sudah sangat dikenal masyarakat. Apalagi, saat ini pemerintah mereka hanya mengeluarkan peringatan, bukan pelarangan. “Tetapi jika sudah dilevel larangan mungkin baru berani mengatakan pasti berkurang," kata dia.
Sebelumnya, Kamis lalu, 21 November 2013, diberitakan Australia mengeluarkan peringatan bepergian bagi warganya ke Indonesia setelah terjadi aksi demonstrasi di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Kamis siang.
Unjuk rasa ini merupakan tanggapan atas Australia yang menyadap sejumlah pejabat Indonesia, khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Agustus 2009. Informasi ini didasarkan laporan mantan intel Amerika Serikat, Edward Snowden, bahwa United State National Security Agency mencatat intelijen Australia menyadap telepon SBY.
PUTU HERY