TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyampaikan rasa syukurnya yang mendalam setelah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar berakhir dengan sukses, Sabtu malam, 23 November 2013. Ia pun menyatakan terharu melihat kondisi tersebut.
"Sebagai Ketua Umum Golkar, saya sangat bangga, sangat bahagia, dan terharu berada di tengah-tengah para peserta Rapimnas dari seluruh Indonesia," ujar Aburizal saat menutup Rapimnas Golkar yang berlangsung di Hotel JS Luwansa, Jakarta.
"Saya mengikuti betul suasana kebatinan dan perdebatan konseptual yang berkembang sangat dinamis," ia menambahkan. Pernyataan Aburizal itu secara tidak langsung menjawab riak-riak yang berada di arena Rapimnas.
Muncul suara-suara yang menginginkan agar pencalonan Ical, sapaan akrabnya, sebagai presiden pada 2014, dievaluasi. Sebab, elektabilitasnya tidak meningkat signifikan. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Akbar Tanjung, misalnya sempat meminta agar dilakukan evaluasi terhadap kondisi tersebut.
Menurut Ical, peserta Rapimnas telah menunjukkan semangat dan antusiasme yang tinggi. Ia pun memuji tangapan peserta dari Dewan Pimpinan Daerah Golkar itu dengan menyebutnya cerdas, "Pemikiran yang strategis dalam membahas berbagai materi Rapimnas agar menghasilkan yang terbaik," katanya.
Ia menilai kesuksesan Rapimnas tak lepas dari rasa kesetiakawanan, persahabatan, dan kekeluargaan para peserta yang tinggi. Dengan demikian, Rapimnas berlangsung penuh keakraban dan kehangatan, "Itu menunjukkan bahwa kita keluarga besar Golkar," ujarnya lantang disambut gemuruh tepuk tangan.
Ia menegaskan sebagai keluarga besar partai beringin tidak akan bisa dipisah-pisahkan. "Oleh siapa pun, oleh apa pun, dan sampai kapan pun juga," kata dia. Meski begitu, Ical mengakui masih terjadi perbedaan yang mendorong perdebatan sangat serius.
Namun, perbedaan pendapat, menurut dia, adalah wajar, dimungkinkan, dan menjadi hal yang tak lepas dari kehidupan ini. "Nabi Muhammad SAW sendiri menyatakan perbedaan itu adalah rahmat," ujarnya.
TRI SUHARMAN
Baca juga:
Ini Situasi Terakhir Australia Versi Dubes Nadjib
Lailly Mengaku Pernah Ingin Berhenti sebagai PNS
Teka Teki Boediono dalam Kasus Century
ARB Dianggap Sia-sia Beriklan di Televisi
Foto Ibas Berkaus Lengan Pendek Ada di Instagram
Lailly Siap Jawab Penugasan Dahlan Iskan