TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera membantah hasil survei yang menyebutkan organisasi politik Islam bakal kesulitan mencalonkan figurnya dalam pemilihan presiden 2014. Partai berlambang bulan sabit kembar itu sendiri telah melakukan penjaringan figur yang bakal bertarung dalam perhelatan politik tersebut.
"Kami sedang evaluasi 20 nama," kata Indra, politikus PKS, di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 25 November 2013.
Figur tersebut, kata Indra, di antaranya Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Anis Matta, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Penjaringan calon dilakukan dengan mewajibkan seluruh kader PKS memilih calonnya masing-masing.
"Pemilihan internal kami lakukan di seluruh daerah mulai pekan ini. Hasilnya akan ditentukan oleh Dewan Syuro PKS," ujar dia.
Dalam siginya, Lembaga Survei Nasional menilai tokoh partai Islam tak sanggup menandingi popularitas calon presiden dari partai nasionalis. Surveinya menunjukkan penerimaan publik rendah terhadap kinerja partai Islam lantaran terlibat kasus korupsi, kurang peduli terhadap masalah rakyat, konservatif, serta tidak adanya tokoh kuat. Partai Islam dinilai hanya mampu melahirkan sosok yang layak sebagai calon wakil presiden.
Tapi, Indra menegaskan, kasus korupsi tidak hanya didera oleh partai Islam, tetapi juga nasionalis. Oleh karena itu, kasus korupsi dianggap tidak bisa dijadikan tolok ukur. "Dari segi jumlah kasus juga bisa dihitung berapa orang partai Islam terlibat dan tidak," ujar dia.
Islam, kata Indra, adalah agama yang dianut mayoritas bangsa Indonesia. Dengan demikian, tokoh-tokoh Islam dianggap memiliki modal yang besar untuk ikut berpartisipasi sebagai calon presiden 2014. "PKS sendiri akan menentukan siapa capresnya setelah pemilihan legislatif," katanya.
TRI SUHARMAN
Terpopuler
SBY Pernah Diperingatkan Waspadai Yusril
Ini Tingkah Jokowi Diteriakin, 'Nyapres Pak!'
Farhat: Menabrak, Dosa AQJ Tak Akan Habis
Survei: Tokoh Islam Tak Mampu Saingi Jokowi