TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bahwa lalu lintas di Jakarta idealnya bisa diatasi dengan pembangunan ruas 16 jalan tol. "Idealnya ada jalur yang didedikasikan untuk bus," kata Ahok, sapaan Basuki, di kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta, Senin, 25 November 2013.
Sebelumnya, Ahad malam, 24 November, pemerintah DKI Jakarta merampungkan pembangunan Jalan Layang Non-tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu. Saat itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengecek kondisi terakhir pembangunan proyek tersebut untuk melihat penutupan lubang sambungan.
Ahok mengatakan, pemenuhan kebutuhan jalan di Jakarta baru mencapai 60 persen. "Saya ingin 16 jalan tol segera dibangun asal memberi jalur bus tadi," kata Ahok.
Ahok menyatakan, sebelumnya Pemprov DKI menolak pembangunan jalan tol karena belum tersedianya bus. "Kalau itu ada menambah rasionya," kata Ahok.
Pembangunan JLNT Tanah Abang-Kampung Melayu mulai dikerjakan pada 2010 dan ditargetkan selesai 2012 lalu. Namun, hingga batas akhir tahun 2013 belum rampung karena proyek mesti diaudit.
Pengerjaan proyek jadi terhenti. Pada April 2013, proyek ini dilanjutkan kembali dengan target selesai September. Namun, target kembali meleset. Proyek ini dikerjakan dalam beberapa paket.
Paket Casablanca dikerjakan PT Wijaya Karya dan Wijaya Konstruksi, sementara paket Dr Satrio dilakukan oleh Adhi Karya. Sedangkan paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya.
ISMI DAMAYANTI
Baca juga:
Ahok: Sikat WC Terminal Sanksi bagi Remaja Nakal
Gara-gara Rhoma Irama, Ahok Tak Berani Berjudi
Ahok Pastikan Ancol Ikut Bangun Tanggul Raksasa
Jakarta Pegang Rekor Penurunan Muka Tanah