TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera tengah menjaring kader internal untuk ditetapkan sebagai calon presiden melalui pemilihan raya. Sudah ada sejumlah nama yang muncul. Mereka antara lain adalah Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, dan Anis Matta. Rencananya, para kandidat dari PKS ini akan ditetapkan melalui sidang Majelis Syuro.
"Pertengahan Desember nanti kami putuskan," kata Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 26 November 2013. Hakim mengatakan, penjaringan calon presiden ini sedang disosialisasikan ke daerah. Pengurus provinsi akan merekapitulasi siapa yang memperoleh dukungan paling kuat di setiap daerah.
Hasil pemira di tingkat provinsi, kata Hakim, akan diserahkan ke panitia tingkat pusat. Panitia pemira nanti memilih lima nama untuk diusulkan kepada Majelis Syuro. Pada saat bersamaan, Majelis Syuro juga akan menjaring nama dari eksternal partai sebagai calon presiden. "Majelis Syuro akan bersidang memilih satu nama menjadi calon presiden," kata dia.
Meskipun angka elektabilitas kader PKS masih rendah, Hakim mengatakan tak risau. Menurut dia, salah satu fungsi partai adalah menyiapkam calon pemimpin. Sebagai partai, PKS tetap memiliki peluang untuk mengusung calon presiden. Dia tak menampik angka elektabilitas kader-kader PKS masih di bawah satu digit.
Hakim menjelaskan, Majelis Syuro juga akan menyiapkan berbagai skenario ihwal penetapan calon presiden ini. Jika mampu memenuhi syarat pencalonan, PKS akan mengusung calon sendiri. Tetapi, jika gagal memenuhi angka syarat pencalonan presiden, PKS akan menyiapkan penjajakan kemungkinan koalisi dengan partai lain. Menurut dia, bisa saja hasil keputusan Majelis Syuro tidak mesti menjadi calon presiden. "Kami siapkan berbagai alternatif," kata Hakim.
Menurut Hakim, ada sejumlah nama yang mendapat dukungan kuat dari arus bawah PKS. Misalnya, Presiden PKS Anis Matta, Ketua Fraksi Hidayat Nur Wahid, dan Wakil Ketua DPR Sohibul Iman. Nama-nama ini merupakan bagian dari 22 nama lain di internal PKS yang ikut dalam pemilihan raya ini.
WAYAN AGUS PURNOMO
Baca juga:
Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce
Tiga Skenario PDIP Agar Jokowi Jadi Presiden
SBY Belum Balas Surat, Oposisi Australia Khawatir
Bangkok Situasi Darurat, Dubes RI Imbau WNI Patuh
Ruhut Tantang Jokowi Berdebat
KPK: Tidak Ada yang Disembunyikan dari Boediono
