TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya ketidakpastian di pasar saham membuat pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual untuk mengamankan posisinya.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini melemah tajam 99,54 poin (2,3 persen) ke level 4.235,26. Indeks melemah tajam seiring bursa Asia yang juga bergerak di zona merah.
Analis dari PT Millenium Danatama Sekuritas Probo Sujono mengatakan, ketidakpastian stimulus bank sentral Amerika (The Fed) masih menjadi isu utama yang menyebabkan koreksi indeks. "Suasana ketidakpastian itu kemudian mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi jual di pasar saham."
Persoalan stimulus yang berlarut-larut telah menghasilkan spekulasi yang mendorong arus modal asing keluar dari pasar berkembang, termasuk dari Indonesia. Hal ini terlihat dari investor asing yang terus melakukan aksi jual. Selain di pasar modal, tekanan jual juga telah menyebabkan rupiah semakin melemah.
Di sisi lain, sentimen negatif eksternal berpadu dengan fundamental ekonomi dalam negeri yang juga negatif. Inflasi yang meningkat, defisit transaksi berjalan, serta kenaikan agresif suku bunga membuat pasar modal semakin sepi. "Data-data negatif ini kemudian menjadi pembenaran untuk pelemahan indeks dan asing untuk keluar dari posisinya."
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 7,5 miliar lembar saham senilai Rp 8,8 triliun dengan frekuensi sebanyak 148,3 ribu kali transaksi. Asing mencatat penjualan bersih Rp 55 miliar.
Bursa Asia cenderung melemah. Nikkei 225 turun 0,67 persen ke 15.515,24, Hang Seng turun 0,01 persen ke 23.681,07, Strait Times turun 0,22 persen ke 4.173,51, dan bursa Cina melemah 0,14 persen ke 2.183,07.
PDAT | M. AZHAR