Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Afganistan Siapkan Hukuman Rajam Warisan Taliban  

image-gnews
REUTERS/Tarmizy Harva
REUTERS/Tarmizy Harva
Iklan

TEMPO.CO, Kabul - Pemerintah Afganistan sedang mempertimbangkan untuk mengembalikan lagi hukum rajam (dilempar batu hingga mati) bagi pelaku zina sebagaimana pernah diberlakukan Taliban semasa memegang kekuasaan.

Dalam pasal 21 draf undang-undang yang baru dinyatakan, "Bagi pria maupun wanita yang terbukti berzina, harus dihukum berdasarkan keadaan, yakni dicambuk atau dirajam (hingga mati)."

Sedangkan pada pasal 23 draf undang-undang yang dipersiapkan oleh Kementerian Kehakiman itu menyebutkan secara khusus bahwa rajam harus dilaksanakan di depan umum. "Pelaku zina yang belum menikah dicambuk 100 kali."

Revisi undang-undang ini harus mendapatkan persetujuan Parlemen dan Presiden Afganistan untuk selanjutnya menjadi undang-undang. Di bawah undang-undang yang baru, para pelaku zina hanya dihukum penjara.

Namun demikian, rencana pemerintah Afganistan mendapatkan kecaman dari Brad Adams, Direktur Asia Human Rights Watch (HRW). Dia meminta Presiden Hamid Karzai membatalkan rancangan undang-undang tersebut.

"Hal ini benar-benar mengejutkan. Setelah 12 tahun kejatuhan Taliban, pemerintahan Karzai ingin mengembalikan rajam sebagai hukuman," Brad Adams mengatakan. "Presiden Karzai harus menunjukkan komitmennya terhadap hak asasi manusia dan menolak proposal keluar dari tangannya."

HRW mengatakan, bantuan dana sebesar US$ 16 miliar (sekitar Rp 188 triliun) yang dijanjikan pada Afganistan tahun lalu bertujuan untuk mengembangkan isu-isu hak asasi manusia.

"Negara-negara donor telah memberikan pernyataan yang jelas bahwa dukungan internasional kepada pemerintahan Afganistan bukanlah cek kosong," kata Adams.

Di Afganistan, sebuah negara yang dihuni mayoritas muslim konservatif, hubungan seks di luar nikah adalah perbuatan tabu. Hal tersebut bisa menimbulkan konflik berdarah antarkeluarga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rajam secara luas telah dipraktekkan selama Taliban berkuasa di Afganistan dan hingga kini masih diberlakukan di kawasan yang dikuasai. Pada Juli 2012, seorang perempuan berusia 21 tahun dirajam hingga mati di daerah kekuasaan Taliban yang berjarak 60 kilometer dari Ibu Kota Kabul.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler
Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce
Tiga Skenario PDIP Agar Jokowi Jadi Presiden 
Inilah Cara NSA Sadap 50.000 Jaringan Komputer 
SBY Belum Balas Surat, Oposisi Australia Khawatir
KPK: Tidak Ada yang Disembunyikan dari Boediono  


   

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.