TEMPO.CO, Purwokerto - Memasuki datangnya musim penghujan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto melakukan penjagaan sejumlah titik rawan di jalur rel. Tahun ini, titik rawan bencana di Daops 5 bertambah dari 23 titik menjadi 28 titik.
"Terjadi perubahan dinamis, ada yang berkurang dan ada yang bertambah," kata Manajer Humas Daops 5 Purwokerto, Surono, Selasa, 26 November 2013.
Ia mengatakan, penurunan jumlah titik rawan terjadi pada titik rawan banjir dari 6 titik di tahun 2012 menjadi 4 titik di tahun 2013. Titik rawan longsor bertambah 1 titik dari 5 menjadi 6 titik. Sedangkan, titik rawan ambles meningkat dari 12 titik menjadi 18 titik. Secara keseluruhan lokasi rawan bencana meningkat dari 23 menjadi 28 titik diawal tahun 2013.
Bertambahnya jumlah lokasi rawan ambles pada jalur rel terjadi karena kondisi struktur tanah yang lembek dan pengaruh musim hujan tahun 2012 yang lalu. Kondisi seperti ini terbanyak terjadi di lintas selatan, seperti pada koridor antara Sikampuh sampai Gandrungmangun, antara Sidareja sampai Meluwung di Kabupaten Cilacap serta koridor antara Ijo sampai Karanganyar di Kabupaten Kebumen. Di ketiga koridor tersebut terdeteksi sebanyak 12 titik rawan ambles.
Masih menurut Surono, titik rawan banjir saat ini masih ada pada jalur antara Kemranjen-Sumpiuh yang masuk wilayah Kabupaten Banyumas. Sedangkan, 1 titik lagi ada di jalur antara Patuguran-Kretek, Kabupaten Brebes.
Surono menambahkan, untuk antisipasi bencana Daops 5 sudah menyiapkan alat dan material untuk siaga di beberapa stasiun. Persediaan alat dan material ini, kata dia, telah disiapkan di stasiun Prupuk, Karangsari, Purwokerto, Kroya, Sidareja dan Kutoarjo. "Keberadaan alat dan material disiapkan untuk mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terjadi bencana di jalur rel," kata Surono.
ARIS ANDRIANTO
Berita populer:
Ruhut Tantang Jokowi Berdebat
Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce
Tiga Skenario PDIP Agar Jokowi Jadi Presiden
SBY Belum Balas Surat, Oposisi Australia Khawatir