TEMPO.CO, Nusa Dua - Siswono Yudho Husodo mendorong para peneliti menemukan terobosan teknologi untuk meningkatkan produksi pangan serta segera menerapkan teknologi itu. Jika tidak mampu meningkatkan produksi pangan, kata Siswono, Indonesia akan terus-menerus mengalami defisit dalam keseimbangan perdagangan pangan.
"Saya khawatir tren defisit pangan akan terus meningkat," kata anggota Dewan Pembina Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu ketika menyampaikan keynote speech dalam Simposium ASIAHORCSs ke-5 di Nusa Dua, Bali, Rabu, 27 November 2013.
Siswono mengatakan, Indonesia menghabiskan US$ 10 miliar untuk impor pangan setiap tahun. Untuk memenuhi kebutuhan kacang kedelai, misalnya, 70 persen komoditas merupakan kedelai impor. Bahkan, 90 persen kebutuhan bawang putih juga dipenuhi dengan mengimpor bawang dari Cina.
Setiap tahun, Indonesia juga mengimpor 650 ribu sapi yang memenuhi 30 persen konsumsi daging nasional. Sekitar 70 persen kebutuhan susu juga masih berasal dari impor.