TEMPO.CO, Mojokerto - Para dokter di Mojokerto mengeluhkan gaji sebagian dokter yang masih di bawah upah minimum regional (UMR). Mereka menyampaikannya di tengah orasi aksi solidaritas terhadap dokter Ayu yang tertimpa kasus malpraktek.
"Batin kami perih saat saudara kami yang mengabdi nun jauh tak mendapat gaji layak. Bahkan ada yang hanya mendapat Rp 1,2 juta sebulan," kata Ketua Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Komisariat Kota dan Kabupaten Mojokerto, M.N. Akbar, saat berorasi di halaman RSUD dr Soekandar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Rabu, 27 November 2013.
Dia menandaskan, gaji sejumlah dokter yang masih di bawah UMR itu kalah jauh dengan upah buruh yang sudah di atas Rp 2 juta sebulan. "Padahal pendidikan kami sebagai dokter seperti itu, coba bandingkan dengan buruh yang hanya lulusan SMP," kata Akbar.
Sebagian dokter lain menumpahkan unek-unek pada ajang solidaritas itu. "Masyarakat kadang tidak tahu apa itu malpraktek!" seru seorang dokter. "Kami bukan malaikat, kami juga manusia biasa."
ISHOMUDDIN
Baca juga:
Inilah Alasan Hakim MA Menghukum dr Ayu
Malpraktek atau Tidak dr Ayu? Lihat Empat Poin Ini
MKEK Pusat Sebut dr. Ayu Tidak Melanggar Etik
Dokter Ayu Menyesal Jadi Dokter