Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Motif Walang, Si Pengemis Tajir

image-gnews
Sa'aran (kanan) dan Walang (kiri) di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II, Cipayung, Jakarta,  (28/11). Sa'aran mengatakan bahwa ia hanya menurut Walang saja, disuruh berpura-pura sakit agar orang kasihan dan memberi uang. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sa'aran (kanan) dan Walang (kiri) di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II, Cipayung, Jakarta, (28/11). Sa'aran mengatakan bahwa ia hanya menurut Walang saja, disuruh berpura-pura sakit agar orang kasihan dan memberi uang. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Purwono, mengatakan setidaknya ada dua motif yang mendasari Walang, 54 tahun, dan Sa'aran, 70 tahun, untuk mengemis di Jakarta. Pertama, yang bersangkutan memang tak memiliki pekerjaan tetap di kampung halamannnya. Akhirnya, mereka ke Jakarta untuk mendapatkan uang dengan cara instan (mengemis).

Kedua, ia menambahkan, mereka tak punya keterampilan yang memadai di kampung. Selain itu, pengaruh lingkungan pun turut andil sehingga mereka mengemis. "Orang lain bisa, kenapa saya tidak," ujar Purwono, Kamis, 28 November 2013.

Sebelumnya, Walang dan Sa'aran terkena penertiban oleh Suku Dinas Jakarta Selatan pada 25 November 2013 di daerah Pancoran. Dari hasil pemeriksaan ditemukan uang sebesar 25 juta di gerobaknya.

Walang mengatakan dirinya hanya bekerja sebagai penjual sapi dan kambing di kampung. Tak hanya itu, Walang mengaku bekerja sebagai petani penggarap di kampungnya. Ia menyewa lahan di kampung untuk menanam kedelai.

Ia berdalih panen yang belum kunjung datang membuatnya mengemis di Jakarta. Di Jakarta, Walang mengaku sudah mengemis selama enam bulan. "Setiap dua minggu pulang ke kampung dengan membawa hasil dari mengemis. Hasilnya tergantung, biasanya Rp 100-200 ribu per hari."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil tersebut, ia berujar kembali, dibagi dua dengan Sa'aran--yang didorong di gerobak. Menurut Sa'aran, pembagian hasil sama rata tergantung dari pendapatan hari itu. Sa'aran mengaku diajak Walang ke Jakarta untuk mengemis. Pria asal Subang itu menyatakan tak dipaksa pergi ke Jakarta oleh Walang. "Sa'aran itu tetangga saya, yang kemudian saya ajak ke Jakarta untuk mengemis," ujar Walang.

Purwono mengatakan pihaknya akan segera memulangkan kedua pengemis itu ke Subang. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu beberapa surat yang mesti dipenuhi. Semisal surat keterangan dari RT dan lurah tempat mereka tinggal. Dari Sudin yang menertibkan dan dari Suku Dinas DKI Jakarta. "Nanti biar lurah dan RT-nya tahu bahwa ada warganya yang mengemis sehingga pemerintah setempat melakukan pemberdayaan," ujar Purwono.

ERWAN HERMAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengemis Tajir 2 Kali Terjaring Razia di Jaksel, Diintai 3 Bulan

1 Desember 2019

Seorang pengemis di jalan Sudirman, Jakarta (15/2). Meskipun Pemerintah Daerah DKI Jakarta mengeluarkan Perda yang melarang keberadaan pengemis, namum masih banyak pengemis mencari sedekah. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pengemis Tajir 2 Kali Terjaring Razia di Jaksel, Diintai 3 Bulan

Pengemis tajir di kawasan Gandaria, Kakek Mukhlis, sudah dua kali terjaring razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Suku Dinas Sosial.


Razia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta

30 November 2019

Ilustrasi pengemis. freeweekly.com
Razia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta

Pelaksana Tugas Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, mengatakan seorang pengemis berusia 65 tahun terjaring dalam razia tersebut.


Viral Pengemis di Lebanon Punya Tabungan Rp 12 Miliar

6 Oktober 2019

Ilustrasi pengemis. freeweekly.com
Viral Pengemis di Lebanon Punya Tabungan Rp 12 Miliar

Seorang pengemis viral setelah ketahuan memiliki saldo rekening bank yang fantastis, sebesar 1,25 miliar pound Lebanon atau sekitar Rp 12 miliar.


Pengemis Berharta Rp 1 Miliar, Pejabat: Perlu Pendekatan Represif

21 Januari 2019

Ilustrasi pengemis. newsgram.com
Pengemis Berharta Rp 1 Miliar, Pejabat: Perlu Pendekatan Represif

Pejabat Kementerian Sosial Sonny W. Manlu, mengatakan Legiman yang sehari-hari menjadi pengemis tidak layak disebut PMKS.


Kisah Legiman, Pengemis Tajir Berharta Lebih dari Rp 1 Miliar

15 Januari 2019

Ilustrasi pengemis. theindianexpress.com
Kisah Legiman, Pengemis Tajir Berharta Lebih dari Rp 1 Miliar

Satpol PP Kabupaten Pati menangkap pengemis tajir Legiman berharta Rp 1 miliar.


Cerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner

4 Juni 2018

Santi, 36 tahun, memboyong lima anaknya dari Kuningan, Jawa Barat, untuk mengemis mencari angpao pada perayaan Imlek 2018 di Vihara Dharma Bakti, Jakarta Barat, pada Jumat, 16 Februari 2018. FOTO: TEMPO/Alfan Hilmi.
Cerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno bercerita dia pernah memergoki pengemis yang berpura-pura miskin demi mendapatkan uang.


Bawa Duit Rp 90 Juta, Pengemis Ini Terjaring Razia  

11 Oktober 2016

Ilustrasi razia pengemis. TEMPO/Dasril Roszandi
Bawa Duit Rp 90 Juta, Pengemis Ini Terjaring Razia  

Dia menargetkan mendapat uang Rp 150 juta.


Pengemis Tajir, Bermodal Cacat Fisik Raih Rp 500 Ribu Sehari

13 Juni 2016

Satpol PP Kota Tangerang Selatan merazia penyandang masalah kesejahteraan sosial, yakni para pengemis, gelandangan, dan anak jalanan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Pengemis Tajir, Bermodal Cacat Fisik Raih Rp 500 Ribu Sehari

Sepasang "pengemis gendong" yang memanfaatkan disabilitas tubuhnya untuk meminta-minta bisa meraup Rp 500 ribu dalam sehari.


Pengemis Kena Razia di Sampit, Ternyata Punya Sedan & Kartu Kredit

13 Juni 2016

Seorang pengemis menghitung uang sedekah, yang didapatkan dari sejumlah warga. Para pengemis ini berbaris di sekitar area Masjid, menunggu bantuan dari sejumlah warga.  Makassar, 17 Juli 2015. TEMPO/Fahmi Ali
Pengemis Kena Razia di Sampit, Ternyata Punya Sedan & Kartu Kredit

Diinterogasi setelah dirazia petugas di Sampit, pengemis itu menunjukkan bukti mobil sedan miliknya yang menggunakan nomor polisi Kalimantan Selatan.


Pengemis Ini Amat Tajir, Sehari Dapat Rp 40 Juta  

5 November 2015

Michael Grant atau
Pengemis Ini Amat Tajir, Sehari Dapat Rp 40 Juta  

Tim tersebut menahan pria tersebut setelah mendapatinya tengah duduk di pintu masuk rumah sakit.