TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia menyatakan bahwa uji coba yang dilakukan terhadap rangkaian kereta rel listrik Commuter Line yang baru dibeli dari Jepang telah rampung dilakukan dan berjalan lancar. Pengujian dilakukan di Dipo Depok pada Jumat lalu, 22 November 2013.
Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunisa, menjelaskan, nantinya sebanyak lima rangkaian KRL itu akan menggantikan jumlah rangkaian yang sama di jalur Jakarta-Bogor, yang harus menjalani perawatan. "Jadi untuk awal ini belum ada penambahan rangkaian," ujarnya sambil menambahkan, "Kami mohon maaf karena belum ada penambahan jadwal perjalanan dengan adanya rangkaian baru ini."
Menurut Eva, penarikan rangkaian untuk perawatan dan rangkaian baru yang akan menggantikannya itu akan terjadi Desember, menunggu sertifikasi untuk pengoperasian rangkaian yang baru. "Kami berharapnya Desember ini sudah bisa beroperasi," kata Eva.
Penerapan e-ticket dan tarif progresif pada awal Juli 2013 membuat jumlah penumpang KRL Commuter se-Jabodetabek naik menjadi 500-600 ribu per hari dari sebelumnya 450 ribu per hari. Lonjakan penumpang dirasakan dalam gerbong-gerbong yang penuh sesak, terutama saat jam sibuk.
PT KCJ menambah sebanyak 180 gerbong dan 50 gate pada tahun ini, dari jumlah sebelumnya ada sekitar 650 gerbong KRL Jabodetabek dan 400-an gate. Namun, dari 180 gerbong yang dibeli PT KAI dari Jepang seharga Rp 1 miliar per gerbongnya itu, baru sebanyak 50 gerbong yang tiba di Jakarta. Kelima puluh gerbong bekas yang dibeli PT KAI itu dirangkai menjadi lima rangkaian KRL. Sisanya, menurut Eva, akan tiba hingga akhir tahun ini.
AFRILIA SURYANIS
Terpopuler
Wah, Pengemis di Pancoran Dapat 25 Juta Dua Pekan
Ini Motif Walang, Si Pengemis Tajir
Ahok Terima Sumbangan 30 Bus Transjakarta
Jokowi Ngopi Bareng Tommy Soeharto
Emboli, Si Pembunuh Ibu Melahirkan