TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus level 12.000 per dolar Amerika membuat bursa saham domestik bergerak melawan arah bursa regional. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini melemah 17,56 poin (0,41 persen) ke level 4.233,92. Indeks bergerak fluktuatif sejak awal sesi meski bursa Asia cenderung positif.
Saham dengan kapitalisasi pasar besar seperti Lippo Karawaci dan Bank Mandiri memimpin penurunan indeks dengan masih-masing terkoreksi 1,1 persen dan 0,7 persen. Asing masih mencatat pembelian bersih Rp 85 miliar.
Kepala Riset PT BNI Securities Norico Gaman mengatakan depresiasi nilai tukar rupiah ke level psikologisnya menjadi penyebab utama koreksi indeks. "Pelaku pasar merespons negatif pelemahan rupiah sehingga mereka cenderung melakukan aksi jual."
Defisit neraca transaksi berjalan yang terjadi serta meningkatnya permintaan dolar untuk kebutuhan utang korporasi menjadi penyebab melemahnya nilai tukar. Kondisi ini semakin memperparah sentimen di kalangan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia.
Menurut Norico, melemahnya nilai tukar rupiah akan semakin meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi pengetatan likuiditas lanjutan yang akan dilakukan oleh Bank Indonesia. "Jika neraca perdagangan kembali defisit, bukan tidak mungkin bank sentral akan kembali menaikkan suku bunga acuan ke 8 persen guna meredakan tekanan terhadap rupiah."
PDAT | M. AZHAR