TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo geleng-geleng kepala mendengar seorang pengemis bisa punya penghasilan Rp 25 juta. Ia mengaku bingung bagaimana menanggapi fenomena sosial ini. (Lihat: Wah, Pengemis di Pancoran Dapat 25 Juta Dua Pekan)
"Kami belum punya jurus ampuh menghadapi fenomena semacam ini," kata Jokowi, sapaan akrab Gubernur, di Balai Kota pada Kamis, 28 November 2013. Menurut Jokowi, permasalahan ini berakar pada kemiskinan.
Menurut mantan Wali Kota Solo ini, butuh penanganan yang komprehensif untuk menangani permasalahan pengemis di DKI Jakarta. Formula inilah yang masih dirumuskan.
Ia menuturkan, selama ini penanganan soal pengemis masih seputar penangkapan dan kemudian pembinaan di panti sosial. "Hanya keberadaan pengemis itu silih berganti, datang dan pergi," katanya.
Sebelumnya, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan melakukan razia terhadap pengemis beberapa waktu lalu. Dalam razia, salah seorang pengemis bernama Walang kedapatan memiliki "tabungan" sampai Rp 25 juta.
SYAILENDRA
Berita terkait:
Ini Motif Walang, Si Pengemis Tajir
Walang Mengemis untuk Naik Haji dan Beli Mobil
Diberi Sedekah, Pengemis Bertahan di Jakarta