Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indra Sjafri Bantu Akademi Sepak Bola Aji Santoso  

image-gnews
Pelatih Kepala Indra Sjafrie memberikan jempol kepada seluruh anak didiknya usai mengalahkan Korea Selatan dalam pertandingan kualifikasi piala Asia Grup G piala Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, (12/10). TEMPO/Seto Wardhana
Pelatih Kepala Indra Sjafrie memberikan jempol kepada seluruh anak didiknya usai mengalahkan Korea Selatan dalam pertandingan kualifikasi piala Asia Grup G piala Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, (12/10). TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Pelatih tim nasional U-19, Indra Sjafri, bersedia menjadi penasihat teknis Aji Santoso International Football Academy atau ASIFA. Akademi sepak bola berkelas internasional pertama di Indonesia ini didirikan Aji Santoso dan resmi dibuka pada 31 Agustus lalu.

Indra Sjafri mengatakan, akademi sepak bola seperti ASIFA sangat patut didukung. Ia menyatakan salut atas keberanian dan kepercayaan diri Aji Santoso dan seorang temannya, Nuzul Kifli alias Zulkifli, mendirikan akademi berkelas internasional pertama di Kota Malang, bersaing dengan akademi-akademi serupa di Jakarta yang dimiliki klub-klub raksasa sepak bola. Namun, Indra mengaku miris dan prihatin melihat biaya pendidikan di akademi-akademi asing itu.

"Yang diajarkan juga sama, yaitu sepak-menyepak bola. Tapi ASIFA hasil kerja anak bangsa sendiri. Biaya pendidikan di ASIFA jauh lebih murah dan malah bisa dicicil. Kurikulumnya dibuat sendiri. SDM (sumber daya manusia) sepak bola kita sekarang lebih banyak dari Brasil. Orang-orang kita pintar-pintar kok, tapi kepercayaan dirinya kurang. Itu membuat saya tertarik mendukung visi dan misi ASIFA," kata Indra kepada Tempo, Kamis, 28 November 2013.

Selain alasan "ideologis", dukungan Indra untuk ASIFA juga dilatari kedekatan dia dengan Aji Santoso. Indra mengaku sudah lama berteman akrab dengan Aji Santoso, sehingga tahu betul keinginan dan cita-cita Aji untuk memajukan persepakbolaan Indonesia lewat pembinaan pemain usia muda, agar nantinya menjadi atlet sepak bola yang andal berkelas nasional dan internasional. Aji sendiri juga telah menorehkan sejumlah prestasi gemilang bagi Indonesia.

Namun, Indra menukas, "Saya pun bersedia mendukung akademi-akademi lain seperti ASIFA, tapi pengelolanya harus betul-betul serius, berdisiplin tinggi, dan mau kerja keras."

Aji Santoso sendiri mengaku mengajak Indra Sjafri karena alasan kedekatan hubungan, serta kesamaan visi dan cita-cita tentang kemajuan sepak bola Indonesia. Aji menilai Indra sebagai sosok pelatih mumpuni yang sangat rendah hati dan sangat memedulikan pembinaan pemain usia muda.

"Saya tak bermaksud menilai beliau secara berlebihan. Tapi, faktanya, beliau memang sangat expert (ahli) sebagai pelatih. Menjadi juara Piala AFF U-19 dan berhasil lolos ke Piala AFC dengan tiga kemenangan beruntun, termasuk mengalahkan juara Piala AFC 12 kali (Korea Selatan), itu bukti nyata tak terbantahkan tentang keahlian beliau. Awalnya, tim kita dianggap lemah dibanding Korea," kata Aji.

ASIFA sudah membuka pendaftaran siswa baru pada 15 November dan masa pendaftaran belum ditutup. Banyak pendaftar dari luar wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu), seperti dari Palembang, Sumatera Selatan, Bandar Lampung, Pulau Kalimantan, dan Serui, ibu kota Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ASIFA tidak membatasi jumlah pendaftar. Mereka akan diseleksi secara ketat dan terbuka di Lapangan Mojolangu, Kompleks Griyashanta Blok J, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Jumlah murid yang diterima disesuaikan dengan kapasitas asrama. Asrama bisa menampung hingga 300 siswa.

Pendaftar harus berusia 12-16 tahun. Mereka akan mengenyam kurikulum sepak bola selama empat sampai delapan tahun. Bagi siswa dari luar Malang Raya dan masih bersekolah, tetap harus tinggal di asrama dan mengikuti home schooling di ASIFA.

ASIFA juga menerima murid berusia di atas 16 tahun lewat jalur seleksi. Namun mereka tidak harus tinggal di asrama. Mereka akan langsung di-branding sebagai pesepak bola ASIFA yang nantinya akan "dijual" ke klub-klub amatir dan profesional di Indonesia dan luar negeri. Biaya pendidikan di ASIFA antara Rp 555 ribu sampai Rp 1 juta per bulan.

Semua murid ASIFA ditangani sekitar 20 pelatih bersertifikat, seperti Danur Dara, yang merupakan bekas pelatih tim sepak bola PON Jawa Timur, Rudi Hariantoko (bekas pelatih Persema Malang), Sugeng Widodo (bekas pemain Persema), Samsul Riadi (pelatih kepala Persikoba Batu), Yanuar Hermansyah (bekas pelatih Akademi Arema dan Persiwa Wamena), Amin Zakaria (bekas asisten pelatih tim sepak bola PON Jawa Timur), dan Redi Supriyanto (asisten pelatih PS MP Mojokerto). Tentu saja Aji Santoso pun terlibat.

ABDI PURMONO


Baca juga:

Persib Pertahankan Pelatih Djajang Nurjaman

Persija Akan Pertahankan Skuad

Zah Rahan Ingin Tinggalkan Persipura

Gaji Pemain Persija Dibayar Bulan Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Terdakwa kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor, Joko Driyono dikawal saat meninggalkan ruang sidang setelah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.


Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Terdakwa Joko Driyono dikawal saat bersiap mengikuti sidang lanjutan kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Dalam perkara ini Joko Driyono didakwa telah melakukan kejahatan dengan maksud menutupi atau menghalangi, atau mempersulit penyidikan.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.


Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

2 Juli 2019

Mantan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono memilih bungkam saat ditanya oleh awak media setelah menjalani sidang perdana kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor di PN Jakarta Selatan, Senin, 6 Mei 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

Joko Driyono dan penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan dengan penundaan sidang kedua kalinya tersebut.


Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

25 Maret 2019

Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono (kedua kanan) bergegas saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Ditkrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 18 Februari 2019. ANTARA
Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

Satgas Antimafia Sepak Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko Driyono.


Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

21 Maret 2019

Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono (kanan) bergegas saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Ditkrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 18 Februari 2019. Joko Driyono diperiksa sebagai tersangka oleh penyidik Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri dalam kasus dugaan skandal pengaturan skor pertandingan bola Liga 2 dan Liga 3 Indonesia. ANTARA
Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

Joko Driyono seharusnya diperiksa kelima kalinya sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus mafia bola hari ini pukul 10.00 WIB.


Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

20 Maret 2019

PLT Ketua Umum PSSI Joko Driyono saat hendak menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 18 Februari 2019. Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka berawal dari perusakan barang bukti di kantor Komisi Disiplin PSSI beberapa waktu lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

Satgas Antimafia Bola telah memeriksa Joko Driyono sebanyak empat kali berkaitan dengan kasus perusakan barang bukti pengaturan skor bola.


Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

1 Maret 2019

Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono (kiri) bersiap menjalani pemeriksaan di Ditkrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 27 Februari 2019. Joko Driyono diperiksa sebagai tersangka oleh penyidik Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri dalam kasus dugaan pengaturan skor pertandingan bola Liga 2 dan Liga 3. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyatakan Joko Driyono telah mengakui perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti.


Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

27 Februari 2019

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Joko Driyono usai diperiksa sebagai tersangka dalam perkara dugaan perusakan barang bukti terkait kasus pengaturan skor di Polda Metro Jaya, Selasa 19 Februari 2019 TEMPO/Taufiq Siddiq
Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyita uang Rp 300 juta saat menggeledah apartemen milik Joko Driyono pada 14 Februari 2019.


Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

22 Februari 2019

PLT Ketua Umum PSSI Joko Driyono saat hendak menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 18 Februari 2019. Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka berawal dari perusakan barang bukti di kantor Komisi Disiplin PSSI beberapa waktu lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat
Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

Dalam penggeledahan di apertemen Joko Driyono, penyidik menyita uang Rp 300 juta.


Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

22 Februari 2019

Kepala Satuan Tugas Antimafia Bola Brigadir Jenderal Hendro Pandowo di kantor Satgas Antimafia Bola, Polda Metro Jaya, Kamis petang, 21 Februari 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

Satgas Antimafia Sepak Bola tengah memburu sejumlah orang yang terlibat match fixing atau pengaturan skor.