TEMPO.CO, London - Kabar buruk bagi penggila sepakbola. Ajang Piala Dunia 2014 yang akan digelar di Brazil dibayangi merebaknya penyakit demam dengue yang merupakan penyakit daerah tropis. Menurut pakar dari Oxford University, Prof. Simon Hay, dengue (penyakit demam disertai linu pada sendi dan otot) kemungkinan akan menjadi masalah dalam tiga hingga 12 bulan ke depan saat musim panas tiba di 12 kota di Brazil yang menjadi penyelenggara Piala Dunia.
Dikatakan Prof Hay, tidak ada vaksin atau obat untuk melawan dengue ini, tetapi menghindari gigitan nyamuk yang menjadi penyebabnya adalah cara terbaik. Penyakit ini bisa menyebabkan demam dan dalam kasus yang parah membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Infeksi penyakit dengue disebarkan oleh salah satu jenis nyamuk yang menjadi masalah di beberapa kota di Brazil. Tim yang dipimpin oleh Prof. Hay mempelajari peta pendistribusian nyamuk dengue ini dan ternyata bervariasi tergantung musim di lokasi-lokasi berlangsungnya pertandingan sepak bola.
Dikatakan oleh Prof Hay, seperti dikutip situs BBC edisi 28 November 2013, risiko penyakit ini akan mencapai puncaknya ketika pertandingan sepak bola dimainkan di tiga kota di timur laut negeri tersebut, yaitu Fortaleza, Natal dan Salvador.
"Demam dengue bisa menjadi masalah utama di beberapa lokasi turnamen dan perlu dilakukan pencegahan," kata Prof. Hay di jurnal Nature. "FIFA, otoritas di Brazil dan sponsor Piala Dunia harus menggunakan pengaruh dan pengalaman mereka untuk mengomunikasikan risiko ini," tambahnya.
Para penggemar sepakbola mengetahui jadwal pertandingan di Piala Dunia mulai 6 Desember 2013. "Saya tidak ingin menghalangi siapa pun untuk pergi ke Piala Dunia atau menyebut secara khusus Brazil yang merupakan satu dari lebih dari 100 negara yang berjuang melawan dengue di seluruh dunia," ujar Prof. Hay. Tujuannya menyampaikan hal ini adalah, "menginformasikan kepada para penonton awam mengenai risiko yang terjadi serta cara mereka melindungi diri sendiri," kata Prof Hay.
Di antara strategi yang bisa dilakukan adalah:
1. Memilih akomodasi dengan jendela dan pintu yang tertutup serta menerapkan pendingin ruangan.
2. Mengenakan baju yang menutupi lengan dan kaki, terutama di pagi dan malam hari, saat nyamuk berkeliaran dan bisa menggigit.
3. Mengoleskan pembasmi nyamuk di baju dan kulit yang terbuka.
Prof Hay mengatakan, mengontrol pencegahan sangat diperlukan untuk menurunkan jumlah nyamuk di sebelah utara stadion dan untuk memotong siklus perkembangan nyamuk.
Menanggapi hal tersebut, Martin Hibberd, professor of emerging infectious diseases di London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan bahwa peringatan tersebut merupakan pengingat. "Brazil melakukan hal-hal yang baik untuk meningkatkan profil kesehatan negara tersebut," kata dia. "Tim anti-dengue akan bekerja keras untuk mencari lokasi perkembangan nyamuk tersebut dan mencoba menurunkan jumlahnya," ujarnya.
BBC I ARBA'IYAH SATRIANI
Baca juga:
FIFA Umumkan Kandidat Peraih Ballon d'OR 2013
Indra Sjafri Bantu Akademi Sepak Bola Aji Santoso
Fan Madrid Serukan Ballon d'Or untuk Ronaldo
Thohir Tidak Akan Royal di Inter Milan