Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Tuduh Turis AS sebagai Penjahat Perang  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Foto Merrill Newman saat masih bekerja sebagai relawan Palang Merah di Palo Alto, California. Veteran tentara Perang Korea ini diduga ditangkap sebagai imbas permusuhan antara kedua negara, Korea Utara dan Amerika. Keluarga sangat berharap Newman segera dibebaskan dan dapat berkumpul dengan keluarga. (AP Photo/Palo Alto Weekly, Nicholas Wright, File)
Foto Merrill Newman saat masih bekerja sebagai relawan Palang Merah di Palo Alto, California. Veteran tentara Perang Korea ini diduga ditangkap sebagai imbas permusuhan antara kedua negara, Korea Utara dan Amerika. Keluarga sangat berharap Newman segera dibebaskan dan dapat berkumpul dengan keluarga. (AP Photo/Palo Alto Weekly, Nicholas Wright, File)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Utara menuduh Merrill Newman, seorang turis berusia 85 tahun asal Amerika Serikat (AS), sebagai penjahat dalam Perang Korea pada 1950. Pemerintah negeri komunis itu, Sabtu, 30 November 2013, merilis sebuah video yang berisi permintaan maaf dan pengakuan Newman atas sejumlah tindakannya 63 tahun silam.

Dengan memakai kacamata, berkemeja biru dan bercelana panjang coklat, pria yang ditahan Korea Utara sejak 26 Oktober 2013 itu dalam videonya mengaku telah membunuh warga sipil, memusuhi pemerintah Korea Utara, dan membawa sebuah buku elektronik yang berisi kritik terhadap pemerintah Korea Utara dalam perjalanannya sebulan lalu.

Newman yang memang veteran militer Amerika Serikat ini ditangkap oleh tentara Korea Utara sebulan lalu di dalam pesawat Air Koryo yang akan membawanya ke Beijing. Sepekan sebelumnya, Newman berkeliling di Korea Utara untuk sekadar berwisata dan menapak tilas Perang Korea yang pernah dilakoninya sewaktu muda.

Seperti ditulis kantor berita Associated Press (AP), ada sejumlah kejanggalan dalam video yang dirilis kantor berita Korea Utara (KCNA) tersebut. Antara lain, kesalahan gramatikal bahasa Inggris dalam surat pernyataan yang dibaca Newman. Salah satunya adalah kalimat "I want not punish me," atau "Saya ingin menghukum saya." Kejanggalan ini memperlihatkan pernyataan Newman itu direka pemerintah Korea Utara dan dibacakan di bawah tekanan.

Profesor Studi Korea Utara di Universitas Korea Selatan di Seoul, Yoo Ho-Yeol, menilai video pernyataan Newman ini bisa menjadi tiket pulang buat warga Palo Alto, California itu. Negara yang kini dipimpin Kim Jong Un itu, kata Yoo, bisa saja memulangkan Newman jika dia mengakui kesalahannya dalam perang terdahulu. "Jika Newman mengaku salah dan memohon ampun, dia bisa saja dilepaskan," ujar Yoo seperti ditulis AP.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun nasib Newman hingga saat ini belum jelas. Pemerintah Amerika Serikat belum mau mengomentari kasus penahanan warganya itu. Adapun keluarga Newman sudah mengajukan permohonan pelepasan Newman kepada pemerintah Korea Utara dengan alasan penahanan itu merupakan kesalahpahaman.

Sejak 2009, pemerintah Korea Utara telah menahan 6 warga negara Amerika Serikat, termasuk dua jurnalis yang dituduh menyusup. Kemudian, Korea Utara juga pernah menahan misionaris AS bernama Kenneth Bae atas tuduhan penyebaran agama Kristen di negara itu. Padahal Kenneth berkunjung ke Korea Utara sebagai seorang pemandu wisata. Dia sempat ditahan selama setahun.

AP | PRAGA UTAMA

Internasional Terpopuler
Anak Ronald Reagan Khawatirkan Intrusi Agama di AS

WNI Kembali Jadi Korban di Yaman 

Helikopter Tabrak Bar di Skotlandia  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.