TEMPO.CO, Tangerang - Polisi hingga kini masih mendalami motif perampasan sepeda motor yang dilakukan oleh atlet tinju nasional Marangin Marbun dan adiknya, Barita Marbun, di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang. Perampasan tersebut mengakibatkan Marangin meregang nyawa setelah polisi menembaknya. "Motifnya masih kami didalami," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metropolitan Tangerang, Ajun Komisaris Besar Sumarmo, Senin, 2 Desember 2013.
Dari pengakuan Barita, menurut Sumarmo, sepeda motor yang dikendarai sang kakak tiba-tiba menghadang motor Marjaya, 25 tahun. Mereka berpapasan di Jalan Hasyim Anshari, Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu dinihari, 30 November 2013. "Saya dibonceng kakak, tiba-tiba dia langsung memalangkan motor dan menendang orang tersebut. Saya tidak tahu maksudnya," kata Barita kepada penyidik.
Barita, yang saat itu hanya diam, tertegun melihat Marangin menendang pengendara sepeda motor tersebut. Marjaya, yang merasa terancam, berteriak rampok dan minta tolong. Sejumlah warga yang melintas di jalan itu mencoba membantu Marjaya." Melihat kakak saya seperti dikeroyok, saya ikut membantu. Lalu ketika ada polisi, kami langsung kabur dan Marangin membawa motor korban," kata Barita seperti ditirukan Sumarmo.
Sebelumnya, menurut Barita, Marangin mengaku sedang ada masalah keluarga. Karena depresi, pada malam itu Marangin mengajak Barita untuk minum alkohol di daerah Ciledug. Keduanya mabuk berat.
Sampai saat ini, kata Sumarmo, polisi belum menemukan catatan kejahatan Marangin dan Barita. Marangin Marbun, 27 tahun, tewas setelah peluru panas menembus leher bagian atasnya pada Sabtu dinihari, 30 November 2013 di Jalan Raya Cipondoh, KH Hasyim Ashari, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Marangin arbun yang belakangan diketahui seorang atlet tinju nasional tewas dalam perjalanan ke RSUD Tangerang.
JONIANSYAH
Berita Terpopuler:
Aktor Paul Walker Meninggal dalam Kecelakaan Mobil
Ditanya Soal Gaji, Indra Sjafri Menangis
Cerita Indra Sjafri Tentang Pemain Titipan
Dukungan Megawati untuk Jokowi Makin Menguat
2015, Bekasi-Kuningan 39 Menit dengan Monorel