TEMPO.CO, Kabul - Bom bunuh diri dilakukan dengan cara meledakkan truk yang dikendarai ke dalam markas kepolisian di dekat Kabul, Senin, 2 Desember 2013. Aksi selepas salat subuh itu menewaskan empat petugas dan melukai 17 orang lainnya, termasuk kepala kepolisian setempat.
Taliban, kelompok militan Islam yang berada di balik pemberontakan di Afganistan selama 12 tahun ini, mengaku bertanggung jawab atas serangan yang berlangsung di Distrik Nerkh, Provinsi Wardak, sebelah barat daya ibu kota Afganistan itu.
Kantor berita AFP mengutip keterangan Gubernur Distrik Mohammad Hanifi yang melaporkan, empat polisi tewas dan sedikitnya 17 orang luka-luka. Di antara yang cedera, tulis AFP, terdapat Kepala Kepolisian Distrik Abdul Ghafour. "Empat korban cedera dalam kondisi kritis," kata Hanifi.
Attaullah Khogyani, juru bicara pemerintahan Provinsi Wardak, membenarkan bahwa telah terjadi insiden bom bunuh diri dengan jumlah korban yang sama dengan pernyataan Hanifi. Dalam keterangannya melalui teks kepada AFP, Taliban mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler
Dituding Terima Rp 1,7 Miliar, Ini Kata Jokowi
Stasiun Depok UI Dijaga Ketat
Sitok Bantah Beri Minuman Keras ke Mahasiswi
Sitok Dilaporkan ke Polisi, Ini Kronologinya
Harimau di Film Life of Pi Nyaris Tenggelam