TEMPO.CO, Cianjur - Imas Erlania, 48 tahun, tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Mangkak RT 02/04, Desa Kebon Peuteuy, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meninggal di Abha, Arab Saudi, 12 November 2013 lalu. Imas meninggal setelah berjuang melawan kanker payudara yang dideritanya beberapa tahun lalu. Namun, hingga saat ini, jenazahnya belum sampai ke Tanah Air.
Enden Abdul Muhyi, 56 tahun, suami Imas, mengatakan sudah 22 hari jenazah istrinya belum juga datang. Padahal, keluarga sudah ingin memakamkannya. Menurut informasi dari kepolisian Arab Saudi, jenazah tidak secepatnya dikirim lantaran terkendala surat-surat atau dokumentasi pengiriman.
"Katanya jenazah akan tiba di Indonesia tanggal 10 Desember. Tapi kami sekeluarga sangat mengharapkan jenazah istri saya segera tiba di sini," ujar Enden di Cianjur, Selasa, 3 Desember 2013.
Enden menuturkan, Imas berangkat ke Abha pada 1992 dan pulang 2003. Saat itu Imas sempat mengeluh sakit pada payudaranya. Ia lalu diperiksa dan dinyatakan mengidap kanker. Lantas, Imas dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi. "Istri saya sudah dioperasi tiga kali. Alhamdulillah waktu itu katanya sudah sembuh total. Tapi, dia tidak bisa bekerja berat. Cuci piring dan pakaian saja di rumah dikerjakan sama saya," kata dia.
Namun, pada 2004, Imas kembali meminta diberangkatkan ke Arab Saudi dan pulang pada 2007 lalu. Dua bulan kemudian, Imas memohon kembali pada Enden agar diizinkan pergi lagi ke Abha. Tetapi kala itu Enden tidak mengizinkan istrinya kembali bekerja di Arab Saudi. Sebab, penyakit kanker yang dideritanya kambuh lagi.
"Tapi, pada Januari 2008, istri saya nekat pergi ke Abha tanpa izin dari saya. Bahkan, dia pergi ke sana menggunakan alamat palsu yang tercatat di Desa Songgom. Saya juga tidak tahu sponsor mana yang memberangkatkan Imas," ujarnya.
Sekretaris Desa Kebon Peuteuy, Dadang Mukarom, membenarkan ada salah seorang warga Desa Kebon Peuteuy yang meninggal di Arab Saudi, dan telah meminta bantuan pihak desa untuk mengurus jenazah Imas agar secepatnya dikirim ke Tanah Air. "Kami belum tahu apa sebabnya jenazah Imas agak lama dikirim ke sini. Tapi pihak keluarga sudah melaporkan ke desa, dan kami segera membantu," kata dia.
DEDEN ABDUL AZIZ
Terpopuler:
Paul Walker Punya Rumah Rahasia di Mentawai
Bercerai, Andi Soraya Diusir dari Rumahnya
Kapolri Sutarman: Jilbab Rp 5 Ribu Sudah Dapat
Petisi Paul Walker untuk Lindungi Mentawai
Oegroseno: Jangan Sampai Jilbab Lebih Seksi
Berkat Paul Walker, Terumbu Karang Mentawai Selamat
Ahok: Untung Saya Enggak Bawa Pistol
Mobil Maut Paul Walker Seharga Rp 5 Miliar