TEMPO.CO, Kairo - Ulama dari Al Ikhwan Al Muslimun, Yusuf Qardawi mengundurkan diri dari badan pemerintah di Al-Azhar, Kairo, terkait dengan dukungan pemimpin tertinggi Sunni terhadap pemerintahan Mesir sokongan militer.
"Saya mengajukan pengunduran diri," tulis Qardawi di Twitter dan laman Facebook, Ahad, 1 Desember 2013. Dia menuduh Imam Agung Al-Azahr, Sheikh Ahmed al-Tayyeb, menyalahgunakan kekuasaan dengan mendukung kudeta militer.
Ulama kelahiran Mesir yang menjadikan Qatar sebagai basisnya sejak dia kehilangan kewarganegaraannya satu dekade lalu ini mengecam kudeta militer 3 Juli 2013 terhadap presiden dari kelompok Islam Al-Ikhwan, Mohamad Mursi.
Tokoh agama berpengaruh ini secara rutin memberikan pernyataan di televisi berbasis di Doha, Al Jazeera, seputar masalah fatwa, meminta rakyat Mesir mengembalikan posisi Mursi seperti sedia kala.
"Kami menunggu Sheikh Al-Alzhar kembali ke jalan yang benar dan memisahkan diri dari rezim tiran," katanya, Senin pagi waktu setempat, 2 Desember 2013.
Qarcdawi, 86 tahun, pernah ditahan beberapa kali pada 1950-an di bawah kekuasaan pemerintahan Gamal Abdel Nasser dan pergi ke Qatar pada 1961. Dia kembali ke tanah kelahirannya 50 tahun kemudian dan memimpin doa massal di Lapangan Tahrir, Kairo, beberapa saat setelah Husni Mubarak tumbang pada Februari 2011 oleh demonstran.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
Sitok Dituduh Hamili Wanita | HIV/AIDS dan Kondom | Kecelakaan Paul Walker | Polwan Berjilbab | Jokowi Nyapres
Berita Terpopuler:
Dituding Pencitraan, Jokowi: Salahkan Media
KPK Rekrut Tentara sebagai Kepala Keamanan
Ini SMS Bu Pur ke Ani SBY Soal Proyek di Kemenpora
Usul MK Dibubarkan, Rhoma Irama Diminta Simak UUD
Soal Jilbab Polwan, SBY Minta Polri Proporsional
Ini Fakta Porsche GT Perenggut Nyawa Paul Walker