TEMPO.CO, London - Twitter menangguhkan lebih dari 30 akun terkait Anonymous, setelah diketahui menuliskan tweet yang menyerang aktivis feminis. Termasuk akun yang ditangguhkan adalah @Anon_Central, salah satu yang terbesar dengan lebih dari 150.000 pengikut.
Empat aktivis perempuan, masing-masing anggota Parlemen Inggris, Stella Creasy, kolumnis Times Caitlin Moran, jurnalis lepas Caroline Criado-Perez, dan aktivis Hannah Curtis disebut-sebut sebagai dalang di balik pembekuan akun ini. "Perez dan Creasy melakukan pendekatan langsung ke Twitter untuk pembekuan akun secepatnya," tulis beberapa Anon, julukan untuk aktivis Anonymous.
Criado-Perez yang menjadi sasaran dari kampanye pelecehan misoginis sebelumnya, mengatakan tudingan itu tak berdasar. "Saya tak memiliki kekuatan untuk membekukan akun," katanya.
Namun, ia membenarkan dirinya menuliskan laporan terkait ancaman yang diterimanya. "Seperti terhadap laporan-laporan lainnya, Twitter kadang menangguhkan, kadang juga tidak," ujarnya.
Sementara Moran, menyatakan ia bahkan tak memiliki akun Twitter. "Apalagi kontak dengan Twitter," katanya.
Di masa lalu, kelompok-kelompok yang terkait dengan Anonymous melakukan kampanye yang mendukung feminis. Salah satunya adalah upaya "main hakim sendiri" terhadap pelaku tindak perkosaan untuk menggugah kesadaran publik yang lebih besar. Meski menerima kritik untuk mengambil peran sebagai 'penegak hukum' di jagat maya, langkah mereka kerap diacungi jempol.
Hingga detik ini, belum ada pernyataan resmi mereka terkait pembekuan ini.
GUARDIAN | TRIP B