TEMPO.CO, Sampang - Aparat Kepolisian Resor Sampang, Jawa Timur, menangkap delapan orang aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Penangkapan itu menyusul bentrokan antara demonstran dan polisi.
Demo berakhir ricuh ketika polisi membubarkan mahasiswa yang hendak menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ke Kabupaten Sampang, Rabu, 4 Desember 2013. Presiden melawat ke Madura hingga Jumat lusa untuk melihat pembangunan infrastruktur wilayah ini.
Ilham, salah satu aktivis PMII yang ditangkap, mengatakan bahwa kawan-kawannya yang ditangkap tidak hanya berasal dari Sampang, tetapi juga dari Pamekasan dan Sumenep.
Mereka yang ditangkap itu antara lain Ketua Cabang PMII Sumenep Imam Syafi'I, Ketua Cabang PMII Pamekasan Sidik, dan Ketua Cabang PMII Sampang Saifullah. "Kami masih diamankan di polres," kata Ilham lewat BBM.
Ilham mengaku tidak tahu alasan penangkapan mereka. Sebab, kata dia, unjuk rasa tersebut hanyalah untuk menyampaikan aspirasi. "Tapi kok malah ditangkap," katanya.
Selain menangkap aktivis PMII, polisi juga mengepung aktivis GMNI Sampang yang hendak mendemo Presiden Yudhoyono. Para aktivis tersebut tidak boleh keluar kantor sekretariat GMNI Sampang. "Kami hanya menyampaikan aspirasi, tapi kok dikepung begini," kata Ketua GMNI Sampang, Ali Masyuri.
Sampai berita ini diturunkan, Kepala Kepolisian Resor Sampang Ajun Komisaris Besar Imran Siregar belum bisa dimintai keterangan terkait dengan penangkapan aktivis PMII tersebut.
MUSTHOFA BISRI