TEMPO.CO, Surabaya - Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Abdul Ala, menyewa helikopter milik Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk bisa mengikuti agenda Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sampang, Madura, siang tadi. Ala, yang juga Ketua Tim Rekonsiliasi Syiah Sampang, diminta memberikan presentasi mengenai perkembangan pemulangan pengungsi Syiah Sampang kepada Presiden dalam dialog informasi seusai makan siang di Pendopo Kabupaten Sampang.
Ala hampir batal mengikuti agenda Presiden. Pasalnya, pada jam yang sama, Ala punya hajatan peresmian IAIN menjadi UIN. Agar dua agenda itu bisa diikuti maka disewalah helikopter tersebut, meski jadwal peresmian UIN diundur beberapa jam. “Supaya sama-sama terlaksana, maka akhirnya kami melakukan solusi itu (menyewa helikopter),” kata Ala saat dihubungi Tempo, 4 Desember 2013.
Dengan menyewa helikopter itu, Ala juga bisa "menyeret" Menteri Agama Suryadharma Ali datang ke kampus memimpin peresmian alih status IAIN menjadi UIN. Suryadharma sebelumnya ikut dalam rombongan menteri mendampingi Presiden SBY melawat ke Pulau Madura. “Biasa orang Jakarta naik helikopter.”
Dalam pidato sambutannya di UIN siang tadi, Ala mengaku tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan kedatangan menteri. Dia menyiapkan beberapa skenario agar Menteri Agama bisa datang. Akhirnya dipilihlah helikopter agar Menteri Agama maupun dirinya bisa mengikuti kunjungan Presiden maupun peresmian UIN. “Tidak mungkin menjemput Menteri pakai mobil, solusinya memang harus dijemput pakai helikopter,” kata Lukman Hakim, panitia peresmian UIN.
Menurut Lukman, pihak UIN menyiapkan beberapa skenario. Pertama, Menteri Agama tak ikut rombongan SBY sehingga peresmian sesuai jadwal pukul 09.00. Kedua, Menteri Agama ikut rombongan SBY dan peresmian UIN diundur pada sore hari. “Akhirnya kami memakai plan B ditambah menyewa helikopter.”
Mengenai forum dialog di Sampang, Ala mengatakan dirinya ditanya Presiden soal perkembangan proses pemulangan pengungsi Syiah. Namun Ketua Tim Rekonsiliasi Syiah itu enggan menjelaskan apa isi dialog yang berlangsung tertutup tersebut. “Tim dari UIN hanya bertugas membuat kajian,” kata Ala.
Presiden SBY melakukan lawatan selama tiga hari di Madura. Setelah dari Sampang, Presiden menuju Sumenep dan bermalam di sana. Esoknya, Presiden mengikuti sejumlah acara lain di Sumenep maupun Pamekasan.
Kunjungan SBY ke Madura juga diwarnai penurunan spanduk sambutan dan ancaman boikot dari wartawan setempat.
MUHAMMAD SYARRAFAH