TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, mengakui bahwa kenaikan suku bunga kredit untuk kredit kepemilikan kendaraan bermotor memberikan pengaruh negatif pada pasar kendaraan roda empat tanah air. Tapi, ia belum bisa memperkirakan apakah hal ini sampai menurunkan penjualan Daihatsu.
"Memang suku bunga yang terus naik memberikan dampak negatif terhadap pasar mobil pada umumnya. Cicilan yang naik membuat konsumen harus berhitung banyak sebelum memutuskan untuk membeli mobil," katanya kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2013.
Menurut dia, bunga kredit yang tinggi memberikan pengaruh negatif bukan hanya pada Daihatsu, tapi juga seluruh agen pemegang merek (APM) lain. Hal ini, kata dia, disebabkan porsi kredit pasar mobil Indonesia yang cukup besar dibandingkan pembelian secara tunai. Sayangnya, Amelia belum bisa memperkirakan berapa besaran penurunan penjualan. "Porsi kredit pasar mobil Indonesia sekitar 70 persen. Jadi semua merek pasti merasakan dampaknya," katanya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), data penjualan Daihatsu hingga Oktober mencapai 154.156 unit. Penjualan pada Oktober mencapai 20.445 unit, naik dibandingkan penjualan September yang mencapai 18.099 unit. Penjualan terbesar Daihatsu dikontribusikan oleh Xenia yang mencapai 59.427 hingga Oktober.
ANANDA TERESIA