TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus memburu aset-aset milik Bank Century. Menurut ahli Bidang Kebijakan Strategis dan Penanganan Bank LPS, Poltak L. Tobing, nilai sejumlah aset berupa surat berharga bodong mencapai US$ 220 juta atau Rp 2,63 triliun.
"Aset ini disimpan di Dresdner Bank of Switzerland. "Aset ini sudah ada, jauh sebelum Bank Century bermasalah," kata Poltak di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu malam, 4 Desember 2013.
Berdasarkan audit kantor akuntan publik Amir Jusuf Mawar atas keuangan Bank Century 20 November 2008, aset bank bermasalah ini mencapai Rp 6,956 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 4,8 triliun berupa aset kredit dan sisanya berupa surat berharga di luar negeri.
Audit yang disampaikan kepada LPS pada 29 April 2009 itu juga mengungkap data-data kebobrokan Bank Century, yang bertahun-tahun menyandang status pengawasan khusus dari Bank Indonesia. Bank Indonesia pun kemudian menetapkan Bank Century sebagai bank gagal yang bakal berdampak sistemik.
Selain total aset senilai Rp 6,956 triliun, Bank Century memiliki dana pihak ketiga--di antaranya tabungan masyarakat--sebesar Rp 8,986 triliun.
Tetapi bank ini juga memiliki ekuitas minus Rp 6,757 triliun, rugi Rp 7,525 triliun, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) minus 81,81 persen, rasio tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) minus 57,8 person, rasio tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) minus 2.646,70 person, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) 54,15 persen, dan margin bunga bersih (net interest margin) minus 0,64 persen.
MARTHA THERTINA
Terpopuler
Bu Pur Panggil Kapolri 'Dik Tarman'
9 Gaya Panggung Agnes Monica yang Bikin Heboh
Sandra Dewi Kepergok Mojok dengan Edgard di Kafe
Ini Bu Pur yang Dikenal Mindo Rosa
Alasan Ahok Minta Pintu Tol Semanggi I Ditutup
Bu Pur di Mata Kapolri Sutarman
Sidak ke Menteng Atas, Jokowi: Saya Kecewa!