TEMPO.CO, Washington - Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) mengumumkan angka tenaga kerja meningkat di sejumlah negara bagian pada Oktober dan awal November 2013. Hal ini seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi yang sedikit lebih tinggi.
Kondisi tersebut tecermin dalam laporan rutin tentang perkembangan bisnis yang dikeluarkan bank sentral AS--The Fed's Beige Book. Laporan tersebut menguatkan pandangan bahwa pertumbuhan yang kuat pada daftar upah di bulan Oktober terbawa ke November. Laporan ini sekaligus mendukung pandangan bahwa The Fed semakin dekat pada rencananya mengurangi stimulus moneter.
Mengacu pada laporan tersebut, perekrutan menunjukkan sedikit kenaikan atau tidak berubah di seluruh negeri. Atas dasar itu, kebanyakan investor melihat laju perekrutan tenaga kerja tak cukup tinggi untuk mendorong The Fed merealisasikan pengurangan stimulus pada Desember. Seperti diketahui, The Fed akan kembali mengadakan rapat pada 17-18 Desember 2013.
The Fed's Beige Book tampaknya tak banyak mempengaruhi prediksi para ekonom soal kelanjutan stimulus moneter. Para ekonom memprediksi stimulus sebesar US$ 85 miliar per bulan baru akan dikurangi mulai Maret 2014. "Perekonomian masih berjuang untuk lepas landas," kata kepala ekonom Raymond James, Scott Brown.
Laporan The Fed memaparkan perekrutan meningkat di Philadelphia, Richmond, St Louis, Minneapolis, dan Dallas Distrik. Peningkatan tenaga kerja juga terus terjadi di wilayah lainnya.
Hal tersebut adalah berita positif menjelang laporan yang lebih komprehensif pada Jumat tentang penciptaan lapangan kerja pada November yang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan sebanyak 180 ribu posisi. Angka ini lebih sedikit dari pencapaian Oktober yang sebanyak 240 ribu posisi.
Kondisi tersebut diyakini bisa mendorong tingkat pengangguran ke level 7,2 persen. Adapun target dari stimulus moneter AS adalah mengurangi tingkat pengangguran ke bawah 7 persen.
The Fed mengatakan ada tanda-tanda yang menunjukkan meningkatnya kegiatan ekonomi pada sektor otomotif dan industri berteknologi tinggi. Di saat bersamaan, sejumlah pebisnis mengatakan mereka khawatir dengan sistem asuransi kesehatan nasional yang bisa meningkatkan biaya bisnis perusahaan.
Beberapa perusahaan juga dilaporkan tengah terpukul oleh penutupan sejumlah kantor pemerintahan AS (shutdown) pada Oktober lalu. Pabrik-pabrik di wilayah tengah Atlantik, misalnya, mengatakan kepada The Fed ada beberapa penurunan aktivitas karena 16 hari shutdown tersebut. Beberapa perusahaan di industri pariwisata juga mengatakan hal itu berdampak negatif.
MARTHA THERTINA
Terpopuler
Bu Pur Panggil Kapolri 'Dik Tarman'
9 Gaya Panggung Agnes Monica yang Bikin Heboh
Sandra Dewi Kepergok Mojok dengan Edgard di Kafe
Ini Bu Pur yang Dikenal Mindo Rosa
Alasan Ahok Minta Pintu Tol Semanggi I Ditutup