TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melorot dalam dua hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia rupanya belum bisa keluar dari zona merah. Pada sesi perdagangan pagi ini, Kamis, 5 Desember 2013 pukul 09.03, IHSG berada di level 4232,54 atau turun 8,76 poin dari hari sebelumnya.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 4 Desember 2013, IHSG terkoreksi 47,46 poin (1,11 persen) ke level 4.241,30. Ketakutan pelaku pasar atas ancaman krisis likuiditas yang disebabkan pengurangan stimulus bank sentral Amerika (The Fed) kembali menjadi katalis aksi jual di pasar saham. "Pelaku pasar cenderung panik dan melepas posisi," kata Kepala Analis Trust Securities, Reza Priyambada.
Menurut Reza, kurs rupiah yang kembali melemah membuat investor khawatir. Mereka pun cenderung memiliki persepsi negatif pada kinerja emiten yang memiliki ketergantungan pada dolar Amerika Serikat. "Mulai pulihnya ekonomi Amerika membuat spekulasi akan berakhirnya stimulus, rupiah terkena imbas negatif," ujarnya.
Spekulasi kenaikan permintaan dolar oleh korporasi juga membuat rupiah melemah. Laju rupiah berada di bawah target support Rp 11.910 per dolar pada Rabu. Jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada di level Rp 12.050-11.930 per dolar. Reza mengatakan tertahannya laju IHSG juga disebabkan sikap menunggu dari investor. Mereka menanti rilis data ekonomi Amerika, neraca pembayaran Bank Indonesia dan hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan ini.
Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan melemah secara terbatas. Reza memperkirakan IHSG akan berada pada level support 4.220-4.238 dan resistance 4.272-4.288.
MARTHA THERTINA
Terpopuler
Bu Pur Panggil Kapolri 'Dik Tarman'
9 Gaya Panggung Agnes Monica yang Bikin Heboh
Sandra Dewi Kepergok Mojok dengan Edgard di Kafe
Ini Bu Pur yang Dikenal Mindo Rosa
Alasan Ahok Minta Pintu Tol Semanggi I Ditutup
Bu Pur di Mata Kapolri Sutarman
Sidak ke Menteng Atas, Jokowi: Saya Kecewa!