Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah DIY Serobot Proyek Kota Yogya

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Jalan Malioboro, Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo.
Jalan Malioboro, Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo.
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - DPRD Kota Yogyakarta mencela perilaku Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta karena sering menyerobot proyek di wilayah Kota Yogyakarta. Proyek bikinan Pemerintah DIY ini dilakukan saat mepet tahun anggaran.

“Biasanya banyak proyek Pemerintah DIY yang masuk akhir tahun, tapi tak dikoordinasikan dengan kota,” kata anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Suwarto, di sela rapat dengan Dinas Permukiman Sarana Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta, Kamis, 5 Desember 2013.  

Suwarto jengkel karena proyek dadakan akhir tahun itu pun baru dikomunikasikan setelah selesai. “Kalau sudah jadi baru minta persetujuan pemerintah kota. Ini kan lucu, kok enggak dari awal  diberi tahu,” kata dia.  

Masalah lain, katanya, Pemerintah DIY melibatkan rekanan dari luar Yogyakarta. Padahal, katanya, rekanan itu tak paham peta konstruksi infrastruktur sehingga menimbulkan masalah dan tak menyelesaikan proyek hingga tuntas. “Bekas galian di jalan raya diuruk seadanya.”

Dia menduga praktek main serobot proyek oleh Pemerintah DIY itu juga menyebabkan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) Kota Yogyakarta tahun lalu membengkak menjadi Rp 240 miliar. Dari catatan Komisi C, pada tahun ini anggaran Rp 8 miliar tak terpakai untuk infrastruktur. Sebagian belum digarap karena waktu mepet, sebagian karena diserobot Pemerintah DIY.

Misalnya pengerjaan jalan di Lempuyangan tahun lalu, Pemerintah Kota Yogya menganggarkan tapi ternyata sudah dikerjakan Pemerintah DIY. “Kota kan enggak enak mau menegur, ternyata proyek yang direncanakan sudah digarap provinsi,” ujar Suwarto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyerobotan proyek oleh Pemerintah DIY yang menyebabkan proyek pemerintah kota mandek juga dibahas dalam evaluasi oleh Dewan dan pemerintah kota kemarin. "Dari proyek yang dirancang tahun ini, hanya separuh yang dikerjakan," kata anggota Komisi C DPRD Kota Yogya, Emmanuel Ardi Prasetya. Selebihnya sudah dikerjakan Pemerintah DIY, bahkan pengaspalan jalan di wilayah Kota Yogyakarta.

Pengamat politik pemerintahan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, AAGN Ari Dwipayana, menilai penyerobotan proyek oleh Pemerintah DIY itu disebabkan tak ada ketegasan dan kejelasan peraturan. “Mestinya, dalam konteks otonomi daerah, kabupaten dan kota punya kewenangan,” ujar Ari.

Pemerintah provinsi bisa mengambil alih kewenangan jika berkaitan dengan program lintas kabupaten/kota. Pengambilalihan juga bisa dilakukan karena kabupaten/kota tak mampu. “Malioboro masuk kawasan Kota Yogyakarta, mestinya dikerjakan kota.”

Kepala Bidang Sarana Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, ngotot membantah tudingan anggota Dewan Kota Yogya itu. “Kami hanya membantu penataan, tak ada pengambilalihan. Kami tidak akan ngisruh,” katanya. Hal ini termasuk soal penataan Malioboro, meski pemerintah kota hanya menjadi penonton.

PRIBADI WICAKSONO | PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

14 hari lalu

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/3/2024). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi.
Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

Mardani mengatakan kawasan aglomerasi yang diusulkan pemerintah dalam RUU DKJ jauh lebih lentur.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

20 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

41 hari lalu

Foto pencalonan Alfiansyah Bustami Komeng sebagai Daftar Calon Tetap Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat yang ditampilkan pada surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Foto bergaya nyeleneh ini dianggap menarik perhatian pemilih saat pencoblosan. ANTARA/KPU
Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.