TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, menegaskan terpilihnya Tubagus Haerul Jaman sebagai Wali Kota Serang periode 2013-2018, bukanlah bentuk dinasti politik di provinsinya. Ia menyebut kemenangan adiknya itu sebagai hasil dari proses demokrasi. “Ini demokrasi, bukan dinasti,” kata Ratu Atut Chosiyah, usai pelantikan Wali Kota Serang, di Gedung DPRD Kota Serang, Kamis, 5 Desember 2013.
Atut Chosiyah mengatakan proses pemilihan pasangan ini berjalan sukses dan aman. Dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memiliki komitmen tinggi dalam melaksanakan demokrasi. Dia mengatakan, Kota Serang merupakan etalase Provinsi Banten. Atut mengajak Wali Kota dan Wakil Wali Kota itu sungguh-sungguh melaksanakan pembangunan. "Pada periode sebelumnya, Kota Serang sudah menunjukkan berbagai kemajuan," katanya.
Tubagus Hareul Jaman mengakui masih ada permasalahan di Serang, satu di antaranya kasus gizi buruk. Menurut dia, gizi buruk di Serang menurun dari 2009 hingga 2013. Pada 2009, kata dia, persentase kasus gizi buruk 1,6 persen dan kini 0,32 persen. "Penanangan gizi buruk ini agenda prioritas, dan sisanya 0,3 persen akan ditangani tahun 2014, melalui program -program yang ada di SKPD terkait," ujarnya.
Selain gizi buruk, program kerja prioritas Jaman adalah biaya pendidikan gratis dari SD hingga SMA, biaya kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Total anggaran pendidikan secara keseluruhan mencapai Rp 89 miliar tahun depan. Bidang kesehatan dianggarkan Rp 35 miliar, infrastruktur Dinas Perkerjaan Umum Rp 39,2 miliar, dan Dinas Tata Kota Rp 39,8 miliar.
WASI’UL ULUM
Berita Terpopuler
Konflik Farhat-Dhani Masuki Babak Baru
Emir Moeis Disebut Dapat Gratifikasi Seks di Paris
Paul Walker Sebenarnya Bisa Selamatkan Diri
Disebut Ada Mahasiswi Lain yang Alami seperti RW
Gaya Agnes Monica Tiru Emoticon WhatsApp