TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Halim Perdanakusuma hanya melayani rute penerbangan jarak dekat, tanpa pergantian pesawat atau transit. Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II Daryanto, mengatakan Bandara Halim tidak akan mungkin melayani penerbangan yang terkoneksi dengan tujuan lainnya. “Teknisnya tidak memungkinkan, Bandara Halim dan Soekarno-Hatta terlalu jauh,” katanya, ketika dihubungi Tempo.
Bandara Halim akan mulai beroperasi untuk penerbangan komersial berjadwal pada 10 Januari 2014. Hanya saja, hingga saat ini belum ada kepastian rute mana saja yang akan dialihkan dari Bandara Soekarno-Hatta. “Itu masih akan dibicarakan, dan nantinya akan diputuskan oleh Dirjen Perhubungan Udara,” kata Daryanto.
Menurut dia, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat akan menggelar satu pertemuan lagi yang khusus untuk membahas detail rute ini. Pertemuan tersebut, rencananya akan menghadirkan Angkasa Pura II dan semua maskapai yang berminat untuk memindahkan sebagian penerbangannya ke Bandara Halim. “Akan digelar dalam waktu dekat, sebelum akhir tahun,” ujarnya.
Sulitnya penerbagan transit, dikeluhkan oleh Sriwijaya Air. Juru bicara Sriwijaya Air Agus Sujono meminta Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura II mempertimbangkan masalah ini. “Misalnya ada konsumen yang mendarat di Halim, tapi tak bisa melanjutkan penerbangan karena harus ke Soekarno Hatta. Itu perlu dipertimbangkan,” kata Agus.
Dia meminta juga Kementerian Perhubungan segera memberikan keputusan maskapai mana saja yang boleh beroperasi di bandara Halim Perdanakusuma. Sriwijaya Air sendiri memprediksi tak semua maskapai boleh masuk ke Halim Perdanakusuma. "Mungkin maskapainya tidak terlalu besar tapi berdedikasi," ujarnya.
Meski belum diputuskan oleh pemerintah, sejumlah maskapai penerbangan sudah mengajukan rute yang akan melalui Bandara Halim. Citilink misalnya, melalui Staf Hubungan Masyarakat Citilink Indonesia, Hermawanto Yudi, mengatakan pihaknya mengajukan lima rute penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma
Jika disetujui oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), penerbangan-penerbangan yang akan dialihkan adalah penerbangan ke Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan penerbangan dari dan ke Pulau Sumatera. “Rencananya, rute 'gemuk' yang akan dialihkan adalah rute dari Jakarta ke Yogyakarta dan rute ke kota-kota Jawa Tengah lainnya. Selain itu, rute dari Jakarta ke Balikpapan juga akan dialihkan,” kata dia.
Lion Air juga menyatakan akan mengajukan 13 penerbangan melalui Bandara Halim Perdanakusuma. "Semuanya untuk Batik Air," kata Direktur Airport Operation and Services Lion Air, Daniel Putut, Senin, 2 Desember 2013.
Selain itu, PT Sky Aviation rencananya akan menggunakan Bandara Halim untuk penerbangan rute Jakarta-Denpasar-Labuan Bajo. Penerbangan tersebut akan dilayani dengan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang awal tahun ini baru mereka datangkan dari Rusia.
DEWI RINA | PINGIT ARIA | INDRA WIJAYA