TEMPO.CO, Johannesburg - Dia mengorbankan Winnie demi perjuangan politiknya. Namun ikatan di antara mereka tidak pupus. Terbukti, Winnie menjadi satu dari sedikit orang yang menemani pada saat-saat terakhirnya. Bersama istri ketiga Mandela, Graca Machel, Winnie setia berada di sisi pejuang anti-Apartheid itu ketika terbaring di rumah sakit (lihat: Nelson Mandela Wafat).
Ketika pertama bertemu di halte bus tahun 1958, Mandela menggambarkannya sebagai cinta pada pandangan pertama. Setahun kemudian mereka menikah. Winnie adalah istri kedua Mandela. Aktivitas Mandela dalam dunia politik membuat pasangan itu lebih banyak terpisah sejak awal pernikahan. Saat dipenjara tahun 1964, Winnie membesarkan dua putri mereka seorang diri.
Dalam bukunya Long Walk to Freedom, dia menulis: “Sayangku Winnie, fotomu yang cantik berdiri hanya dua kaki di atas bahuku ketika aku menulis catatan ini. Foto itu kubersihkan dengan hati-hati setiap pagi. Ada rasa menyenangkan setiap kali aku melakukannya.”
Winnie kerap dianggap sebagai pewaris politik Mandela. Saat dipenjara, Winnie diawasi ketat oleh aparat keamanan. Bahkan beberapa kali ditahan. Winnie juga pernah masuk sel isolasi selama 17 bulan.
Winnie adalah perempuan yang menerangi pikiran Mandela selama bertahun-tahun di penjara. Namun mereka nyaris tidak pernah bertemu selama hampir tiga dekade. Ketika akhirnya Mandela dibebaskan, pasangan itu merayakannya bersama.
Sayangnya, pernikahan mereka tidak berlangsung lama. Pada pesta pernikahan putrinya, Zindzi, Mandela berkata, “Sepertinya sudah menjadi takdir bagi pejuang kemerdekaan untuk memiliki kehidupan pribadi yang tidak stabil. Ketika hidup kita adalah perjuangan, dan itu saya, tidak ada ruang tersisa bagi keluarga.”
Winnie berselingkuh ketika Mandela memutuskan berpisah pada tahun 1992, dan bercerai empat tahun kemudian. Dalam sidang perceraian, Mandela mengaku dirinya adalah pria yang paling kesepian sejak dibebaskan dari penjara. Berbulan-bulan setelah itu mereka hampir tidak pernah bicara.
Tetap setia meski telah berpisah, Mandela berkisah tentang apa yang dia alami selama dipenjarakan di Pulau Robben. “Cintaku padanya tidak pernah berkurang. Aku adalah bagian darinya. Aku memeluknya dengan penuh cinta dan kasih sayang yang saya pupuk untuknya di dalam dan di luar penjara.”
Dua tahun kemudian, pada hari ulang tahunnya yang ke-80, Mandela menikah untuk yang ketiga kalinya. Dia bertemu Graca Machel, janda Presiden Mozambik Samora Machel sejak tahun 1990, ketika dia masih berduka. Meski Machel pernah menolak lamaran Mandela, mereka kemudian menikah tahun 1998.
Winnie dilaporkan menyebut Graca sebagai “wanita simpanan”. Tetapi, di akhir hidup Mandela, Winnie menyebutnya sebagai saudara perempuan. Selalu ada tempat bagi Winnie dalam kehidupan Mandela selanjutnya. Dia diapit kedua wanita itu pada perayaan hari ulang tahun ke-94, Juli 2012. Wanita yang membawa kebahagiaan pada akhir hidupnya, dan perempuan yang dia korbankan demi perjuangan, menurut Mandela, adalah pilihan dia.
SKY NEWS | NATALIA SANTI
Berita Terpopuler
Gaya Agnes Monica Tiru Emoticon WhatsApp
Disebut Ada Mahasiswi Lain yang Alami seperti RW
'Yesus' Terima Banyak 'Tip' dari Tamu Misterius
Atut Lantik Adiknya Jadi Wali Kota Serang
Dipo Alam Dihukum karena Imbau Boikot Pers