Jokowi Presiden, Ahok Otomatis Gubernur DKI

image-gnews
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Tony Hartawan
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Desakan agar Gubernur DKI Jakarta maju di Pemilu 2014, sebagai calon presiden makin menguat. Di Yogya muncul gerakan Reboan dengan baju kotak-kotak, di Jawa Timur ada gerakan pembagian buku.

Pengamat hukum tata negara, Refly Harun, mengatakan jika kelak Joko Widodo (#Jokowi | Joko Widodo) benar dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai calon presiden pada Pemilu 2014, dan menang, maka Basuki Tjahaja Purnama (#Ahok | Basuki Tjahaja) otomatis diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Menurut Refly, aturan tersebut sudah tertuang baku dalam sebuah Undang-undang nomor 12 tahun 2008.

"Undang-undang itu merupakan perubahan terakhir Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah," kata Refly, saat menanggapi pertanyaan Tempo, soal Jokowi-Ahok (#Jokowi-Ahok), tadi malam.

Hal ini dikarenakan Jokowi, sapaan Joko Widodo, tak boleh merangkap jabatan Presiden dan Gubernur DKI Jakarta. Selanjutnya, Basuki akan mengajukan dua nama sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Kedua nama itu dipilih Basuki dari partai yang mengusungnya dan Jokowi tahun 2012 lalu, yakni PDI-P dan partai Gerakan Indonesia Raya. "Basuki tak harus memilih, bisa saja kedua partai yang mengajukan masing-masing satu nama," kata dia.

Lantas Basuki membawa kedua nama calon Wakil Gubernur ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Nantinya, DPRD yang akan memilih pendamping Basuki untuk menyelesaikan masa bakti.

Dalam Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Tempo tak menemukan adanya mekanisme khusus yang harus ditempuh seorang Gubernur DKI Jakarta untuk mundur dari jabatan. Jadi, langkah Jokowi semakin mudah jika ia dicalonkan PDI-P sebagai Presiden 2014.

Sebaliknya jika Jokowi kalah dalam pertarungan Calon Presiden 2014, dia bisa tetap kembali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurut Refly, hal ini merupakan keuntungan Jokowi, yakni seorang Gubernur atau pejabat lainnya tak perlu melepaskan jabatan jika mereka mencalonkan diri sebagai calon presiden. "Karena memang tak ada aturan yang mewajibkan mundur," kata dia.

Saat kampanye, Jokowi bisa menerapkan cara yang sama saat dia masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Yakni menggunakan hari Sabtu dan Minggu untuk berkampanye.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebenarnya untuk pejabat tak ada hari libur termasuk Sabtu dan Minggu, tapi memang tak ada aturan dan ramai dimanfaatkan (kampanye Sabtu-Minggu)," terang Refly. "Kalau butuh kampanye panjang Jokowi bisa mengajukan cuti."

Nama Jokowi selalu mencuat di setiap hasil survei calon presiden. Bahkan, survei beberapa lembaga menyebutkan keikutsertaan Jokowi dalam bursa calon Presiden mempengaruhi kandidat lain, semisal Aburizal Bakrie dari partai Golongan Karya, Hatta Rajasa dari Partai Amanat Nasional, dan lainnya.

Joko Widodo sendiri lebih banyak mengunci bibirnya saat dihujani pertanyaan tentang kemungkinan maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014. "Mau ditanya siapa pun, saya jawab tidak pernah mikir soal capres, survei, elektabilitas ataupun popularitas. Saya hanya mikir bekerja untuk DKI," ujar Jokowi, ketika menjadi pembicara dalam seminar Dialog Tokoh "Hutan untuk Kemakmuran rakyat" akhir Oktober lalu.

Ketika ditanya mengenai sikap partainya, PDI-P, terhadap pencalonannya sebagai presiden dan hasil survei yang menunjukkan namanya ada di posisi teratas, Jokowi menjawab singkat, "Tanya DPP (Dewan Pimpinan Pusat PDIP) saja."

INDRA WIJAYA

Terpopuler:

Kata Suami Bu Pur Soal Istana, SBY, dan Istrinya
Heboh Foto Mesra Ariel dan Sophia Latjuba  

Dikalahkan Metro TV, Dipo Alam Dihukum Rp 250 Juta

Emir Moeis Disebut Dapat Gratifikasi Seks di Paris

Paul Walker Sebenarnya Bisa Selamatkan Diri


Gaya Agnes Monica Tiru Emoticon WhatsApp
Atut Lantik Adiknya Jadi Wali Kota Serang

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menunjukan buku karya Basuki Tjahaja Putnama berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat, 16 Agustus 2018. TEMPO/Imam Hamdi
Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.


Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Pendukung Basuki - Djarot membentangkan spanduk saat peresmian revitalisasi kompleks Lapangan Banteng, di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Aksi ini berlangsung selama 5 menit sebelum dubuarkan oleh petugas keamanan. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.


Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

15 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

Djarot menyadari banyak pendukung Ahok-Djarot yang belum sanggup melepas kepergiannya.


Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

14 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam acara yg diselenggarakan oleh para relawan itu, Ahok menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Foto: TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot dan menyampaikan pidato terakhir.


Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Salah satu karangan bunga yang berisi ucapan terima kasih pada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Punama (Ahok) serta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang memenuhi sudut Balai Kota DKI Jakarta, 9 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri
Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan arus karangan bunga untuk Ahok-Djarot mulai dibatasi menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru.


Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Nafa Urbach dan Lita Zen ikut memeriahkan  acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Gubernur 2012-2017 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 14 Oktober 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

Artis Nafa Urbach ikut memeriahkan acara Kaleidoskop dan Terima Kasih untuk Ahok-Djarot dengan bernyanyi dan berjoget di Lapangan Banteng, Jakarta.


Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Asfuri mengatakan telah menyiapkan 567 personel gabungan untuk menjaga acara Terima Kasih untuk Ahok-Djarot.


Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

Forum Komunitas Relawan Basuki-Djarot (BaDja) menggelar kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, yang mengundang 10.000 relawan.