TEMPO.CO, Sampang - Virus H5N1 alias flu burung mewabah di tiga kecamatan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Tiga kecamatan positif terwabah.
"Yaitu Kecamatan Omben, Kedungdung, dan Torjun," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Sampang Halifatul Ummah, melalui sambungan telepon, Sabtu, 7 Desember 2013.
Pada Januari hingga Mei 2013 lalu, enam ribu unggas seperti ayam, itik, dan puyuh mati di tiga kecamatan tersebut. Menurut Halifatul, dalam hasil uji laboratorium di Tuban, sampel unggas yang mati dinyatakan positif tertular flu burung.
Halifatul menghimbau masyarakat segera melapor kepada dinas terkait jika ada unggas mati mendadak dalam jumlah banyak. Ia mengatakan dua bulan lalu, di kecamatan lain ditemukan unggas mati mendadak dengan ciri-ciri mirip flu burung.
"Karena cepat melapor, kami bisa segera lakukan pencegahan," ucapnya.
Sementara itu, Marzuqi, peternak ayam di Kecamatan Omben mengaku tidak terlalu khawatir dengan virus flu burung selama tahu cara penanganannya. "Kalau ada unggas mati, dibakar lalu dipendam," katanya.
Mei lalu, kata dia, sekitar 500 ekor ayam potong miliknya mati mendadak selama sepekan. "Cuma saya tidak tahu kalau itu disebabkan flu burung," ujarnya.
Ketika ada unggas mati, lanjut Marzuqi, yang dilakukannya adalah berhenti beternak selama dua atau tiga bulan pasca unggas mati mendadak. Kemudian seluruh kandang dibersihkan.
"Sekarang saya mulai ternak ayam potong. Flu burung tidak mengganggu penjualan," ucapnya.
MUSTHOFA BISRI