TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I (Komunikasi) Dewan Perwakilan Rakyat, T.B. Hasanuddin, mengapresiasi langkah Komisi Penyaran Indonesia menegur enam televisi swasta yang dianggap tak proporsional menayangkan siaran politik. Dia meminta pengelola televisi mematuhi teguran KPI. "Jangan karena punya calon presiden, bisa menggunakan TV sepanjang hari. Tidak boleh itu," kata T.B. Hasanuddin, Jumat, 6 Desember 2013.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, penggunaan televisi untuk iklan politik akan semakin marak memasuki Pemilu 2014. Oleh karena itu, ia juga meminta KPI konsisten dengan tegurannya. Mereka yang tidak mengindahkan teguran harus diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. "Frekuensi itu milik rakyat, harus dipakai untuk kepentingan rakyat secara adil," ujar dia.
KPI menegur enam stasiun televisi swasta yang dianggap tak proporsional dalam menayangkan siaran politik. Stasiun televisi yang ditegur adalah RCTI, MNC TV, Global TV, ANTV, TV One, dan Metro TV.
KPI menganggap enam stasiun televisi itu lebih banyak menayangkan siaran politik dari pihak pemilik dan kelompoknya. Pemilik televisi tersebut juga politikus. RCTI, MNC TV, dan Global TV adalah milik Hary Tanoesoedibjo, calon wakil presiden dari Partai Hanura. ANTV dan TV One milik Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar dan juga calon presiden dari partai tersebut. Metro TV milik Surya Paloh, yang juga Ketua Umum Partai NasDem.
KPI meminta pengelola televisi netral, berimbang, dan adil dalam menayangkan siaran politik. T.B. Hasanuddin mengatakan. DPR yang notabene menjadi pendorong lahirnya kode etik penyiaran siaran politik di televisi akan terus mengawasi kinerja KPI dalam menjaga frekuensi publik. Ia juga menyatakan bahwa DPR membuka ruang sebesar-besarnya bagi KPI bila terkendala dalam melakukan tugasnya.
"Kami akan mendorong kebijakan ini terus ditegakkan, karena sepakat pengawasan harus diperketat," ujarnya.
TRI SUHARMAN
Topik Terhangat
Mandela Wafat | Blusukan di Tahanan KPK | Kasus Sitok | Paul Walker | Jokowi Nyapres
Berita Terpopuler
Sophia Latjuba, dari Foto Topless hingga Produser
Setelah Tabrakan, Paul Walker Bertahan Beberapa Detik
Soal Saltum, Bukan Monopoli Agnes Monica
Agnes Monica Lebih Pede dengan Kostum Mini