TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara keluarga Mallarangeng, Rizal Mallarangeng, membenarkan keterangan bekas sopir Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Mawardi Panjaitan, yang pernah mengantar uang empat kardus ke rumah Choel Mallarangeng di Menteng. "Itu memang sudah diakui sejak lama oleh Choel," kata Rizal ketika dihubungi Tempo, Jumat, 6 Desember 2013.
Menurut Rizal, uang yang dikirim itu jumlahnya Rp 5 miliar dan sudah dikembalikan Choel ke Komisi Pemberantas Korupsi. "Ini bukan berita baru," ujar dia. Rizal mengatakan, pengakuan dan pengembalian uang tersebut sudah dilakukan Choel tahun lalu. Choel sudah diperiksa KPK beberapa kali sebagai saksi.
Sebelumnya, Mawardi Panjaitan memberikan kesaksian untuk mantan bosnya, Deddy Kusdinar, terdakwa korupsi proyek Hambalang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Di persidangan, Mawardi mengaku pernah diminta Deddy untuk mengantar empat kardus berukuran kertas folio yang diambil dari ruangan bekas bosnya itu.
“Pada September 2010, saya disuruh membawa empat kardus dari ruangan beliau (Deddy Kusdinar),” kata Mawardi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2013. ”Isinya apa, saya tidak tahu.”
Setelah itu, Deddy menginstruksikan keempat kardus itu ditaruh di mobil Fachrudin, mantan staf khusus Menteri Pemuda dan Olahraga kala itu, Andi Mallarangeng. Kemudian Mawardi bersama Deddy berjalan bering-iringan dengan mobil Fachrudin menuju ke suatu tempat. “Saya belum tahu tujuannya ke mana,” kata Mawardi.
Di tengah perjalanan, iring-iringan tersebut terpisah. Kemudian Deddy menelepon seseorang. Dari perbincangan telepon itu, Deddy menginstruksikan Mawardi untuk menuju Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta. “Sebelumnya, saya tidak tahu rumah siapa itu,” ujar Mawardi. Belakangan, dia baru tahu bahwa rumah itu adalah milik Choel Mallarangeng, adik Andi Mallarangeng. Deddy Kusdinar membantah keterangan Mawardi.
Keterangan lebih detail disampaikan staf Biro Perencanaan Kementerian Olahraga, Rio Wilarso. Menurut dia, keempat kardus itu diduga berisi uang. ”Dari beratnya saja saya sudah menduga kalau isinya itu uang,” kata Rio di sidang yang sama. Ihwal berapa jumlah uang itu, Rio mengklaim tidak tahu.
Menurut staf Sekretaris Kementerian Olahraga, Poniran, keempat kardus itu diperoleh dari pengusaha Paul Nelwan. “Pada waktu itu, Paul Nelwan datang ke saya dan bawa kardus itu. Dia bilang menitip uang itu ke lantai sembilan, kemudian Rio (Wilarso) dan satu staf yang mengambilnya,” kata Poniran.
TIKA PRIMANDARITopik Terhangat
Mandela Wafat | Blusukan di Tahanan KPK | Kasus Sitok | Paul Walker | Jokowi Nyapres
Berita Terpopuler
Sophia Latjuba, dari Foto Topless hingga Produser
Setelah Tabrakan, Paul Walker Bertahan Beberapa Detik
Soal Saltum, Bukan Monopoli Agnes Monica
Agnes Monica Lebih Pede dengan Kostum Mini