TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mengevaluasi kinerja operator Transjakarta yang tak maksimal. Dasarnya, pemogokan supir Transjakarta koridor 5 dan 7 yang dioperasionalkan oleh PT Lorena. Para supir itu mogok lantaran gaji mereka belum dibayar.
“Kami tidak bisa mentolerir kalau merugikan kepentingan umum,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 6 Desember 2013. Ahok meminta para pengemudi bus itu mengadu pada pemerintah jika memang menemui masalah.
Nantinya, jika bus baru sudah datang, para supir yang berkualitas dipersilakan pindah mengemudikan bus yang dioperasikan pemerintah. “Nanti silakan loncat saja bekerja sama kami. Kalau operator bagus, silakan lanjut,” kata dia.
Selama ini, pemerintah sudah melarang operasi sekitar 100 bus karena tak laik jalan. “Tapi, kalau di-grounded semua, nanti kita hanya punya 200 bus,” kata dia.
Oleh sebab itu, pemerintah akan menambah 310 bus Transjakarta. Selain itu, akan ada 340 bus sedang yang akan datang dan 30 bus berbahan bakar solar sebagai sumbangan dari beberapa perusahaan. Penambahan bus itu akan diiringi penambahan mobile refueling unit untuk mengisi bahan bakar gas.
ANGGRITA DESYANI
Topik Terhangat
Mandela Wafat | Blusukan di Tahanan KPK | Kasus Sitok | Paul Walker | Jokowi Nyapres
Berita Terpopuler
Jokowi Sepakat Bandara Cengkareng Pindah ke Halim
Briptu Rubby Bobol Mobil dan Tipu Ayah Sendiri
Sejak Semalam Enji Masih Diperiksa
Rawa Buaya Digagas Jadi Terminal Modern