TEMPO.CO, Semarang - Happy Salma melihat pelaksanaan Festival Film Indonesia 2013 digarap lebih serius. Insan perfilman tanah air dan masyarakat terlihat antusias. "Sesama pelaku perfilman juga makin guyub," katanya, saat ditemui di malam anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia 2013 di Marina Convention Center, Semarang, Sabtu 7 Desember 2013.
Menurut dia, jika ada kekurangan dalam pelaksanaannya, itu sesuatu hal yang wajar. "Nggak bisa dipungkiri FFI masih menjadi barometer perfilman Indonesia," kata dia.
Sementara Reza Rahardian, artis lainnya, mengatakan bahwa sepanjang lima FFI yang dia ikuti, pelaksanaan FFI tahun ini jauh lebih bagus. Hal itu, kata Reza, baik dari sisi kepanitiaan maupun kualitas festivalnya. "Ini tak lepas dari kompisisi dewan juri yang berasal dari berbagai latar belakang, ada yang faham sutradara, aktor, musisi, kritikus film, bahkan psikolog," kata dia.
Namun, selain masalah teknis pelaksanaan, panitia juga harus memperbaiki stigma dari masyarakat dalam menilai FFI. Stigma harus terus diperbaiki. "Jika ada perdebatan terkait hasil penjurian FFI, saya kira itu wajar. Film peraih Oscar juga banyak menuai perdebatan."
Reza yakin, secara obyektif lima film yang masuk nominasi dan yang menjadi pemenang, adalah film-film terbaik, yang ditentukan oleh subyektifitas dewan juri. "Menurut saya, FFI tetep menjadi barometer perfileman nasional. Itu harus kita akui. Walau ada festival-festival lain yang mungkin menjadi festival tandingan, saya kira kita memang butuh banyak festival yang juga menjadi barometer."
SOHIRIN
Berita lain:
Lagi, Beredar Foto Mesra Ariel-Sophia di Stasiun
Kutang Lancip Agnes, Indah tapi Berbahaya
Wanita-wanita di Sekeliling Ariel
Sophia Latjuba, dari Foto Topless hingga Produser
Setelah Tabrakan, Paul Walker Bertahan Beberapa Detik
Tweet Romantis Ariel Setelah Foto Mesra Beredar
Puing Porsche Paul Walker Jadi Sasaran Pencuri
