TEMPO.CO , Jakarta - Warga Kampung Kandang Kelapa Gading Jakarta Utara masih belum menyepakati harga penggantian pemukiman yang akan ditertibkan. Mereka menuntut harga yang lebih tinggi dari harga yang diajukan pemerintah kota Jakarta Utara.
"Kami belum sepakat dengan harga," kata Miftah, perwakilan warga Kampung Kandang Sabtu 7 Desember 2013. Dia menyebutkan, warga telah berunding untuk menentukan harga kesepakatan penggantian, namun harga yang diajukan oleh pemkot tidak sesuai dengan harga perundingan warga. "Harga yang ditawarkan jauh dari harga perundingan warga," kata dia.
Menurut Miftah, harga yang diajukan warga ada dalam kisaran Rp 600 ribu - Rp 1,5 juta. Sedangkan harga yang ditawarkan sekitar Rp 200 ribu - Rp 600 ribu. "Kami mintanya 600ribu sampai 1,5 juta," kata dia. Semalam, kembali diadakan pertemuan antara warga, pemkot dan pemilik lahan. Namun belum disepakati harga yang pas untuk penggantian. "Minggu depan akan ada pertemuan lagi," kata dia.
Dihubungi terpisah, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Tri Kurniadi membenarkan bahwa memang belum ada kesepakatan harga antara warga dan pemilik lahan. "Ini masih dicari titik temunya," kata dia.
Menurut Tri, sebenarnya secara hukum, pemilik lahan tak perlu memberikan penggantian kepada warga karena status tanah tersebut bukan milik warga. "Penggantian ini berasal dari dana CSR," kata dia. Oleh karena itu, Tri menghimbau agar warga bisa lebih menyadari hak-nya agar segera ditemukan harga yang sesuai bagi kedua belah pihak. Pihaknya berharap, proses penggantian ini bisa selesai pada Bulan Desember 2013 ini.
Sebelumnya, pemukiman Kampung Kandang yang terdiri dari RT 07, 08 dan 09 RW 13 Kelurahan Kelapa Gading Barat dilanda musibah kebakaran pada Selasa 1 Oktober 2013 lalu. Warga yang terkena musibah, kemudian membangun rumahnya kembali namun tidak diperbolehkan. Mereka kemudian melakukan protes ke kantor walikota. Saat itu disepakati bahwa pemukiman mereka akan didata untuk diberikan ganti rugi. Lahan pemukiman tersebut sebenarnya termasuk dalam lahan fasilitas umum yang akan dibangun waduk dan saluran penghubung.
Dari hasil pendataan diperoleh, jumlah bangunan milik warga sebanyak 994 unit. Bangunan-bangunan tersebut tersebar di RT 07 sebanyak 166 bangunan, RT 08 sebanyak 303 bangunan dan di RT 09 sebanyak 525 bangunan. Di antara bangunan-bangunan tersebut dibagi dalam 3 kategori untuk diberi ganti rugi. Yakni permanen, semi permanen dan darurat.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita lain:
Lagi, Beredar Foto Mesra Ariel-Sophia di Stasiun
Kutang Lancip Agnes, Indah tapi Berbahaya
Wanita-wanita di Sekeliling Ariel
Sophia Latjuba, dari Foto Topless hingga Produser
Setelah Tabrakan, Paul Walker Bertahan Beberapa Detik
Tweet Romantis Ariel Setelah Foto Mesra Beredar
Puing Porsche Paul Walker Jadi Sasaran Pencuri