TEMPO.CO, Surabaya - Untuk menjaga norma-norma kesopanan di area Taman Bungkul, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengharamkan para remaja berpacaran sampai kelewat batas. Risma, sapaan akrab Wali Kota, mempersilakan warga menikmati keindahan Taman Bungkul beserta fasilitasnya.
Namun, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu melarang muda-mudi berpacaran secara vulgar di tempat tersebut. Di lapangan, pengawasan terhadap taman kota yang baru meraih penghargaan tingkat dunia itu dilakukan oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja serta Perlindungan Masyarakat (Linmas).
Petugas akan sigap memberikan imbauan pada pengunjung yang dinilai melanggar etika. Jika tetap membandel, mereka akan digiring ke pos keamanan dan diminta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. “Selama November kemarin, ada lima pasangan remaja yang kami suruh bikin surat pernyataan,” kata salah seorang aparat Linmas, Taufiq Dany Saputra, akhir pekan kemarin.
Jika setelah membuat pernyataan masih juga tidak jera, petugas akan menyerahkan mereka kepada orang tuanya. Menurut Taufiq, kasus yang paling sering terjadi adalah muda-mudi yang berpacaran sampai peluk-pelukan.
Pelanggaran lainnya ialah fasilitas arena bermain anak digunakan oleh orang dewasa, sehingga cepat rusak. Kebersihan juga sering diabaikan oleh pengunjung dan masih banyak yang menginjak-injak tanaman. “Kami selalu mengimbau pengunjung agar menjaga pergaulan dan kebersihan,” kata dia.
Baca Juga:
MUHAMMAD SYARRAFA