TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi berjanji melindungi kepala daerah yang berjuang melawan korupsi. Sebab, komisi antirasuah itu menengarai banyak ancaman terhadap mereka. "Pasti banyak yang tidak suka, kita bentengi. Kalau ada macam-macam, laporkan KPK," kata Ketua KPK Abraham Samad di Istora Senayan, Senin, 9 Desember 2013.
Abraham mengatakan hal tersebut untuk mengapresiasi upaya antikorupsi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang ditemuinya ketika berkeliling area pameran Pekan Antikorupsi. Menurut Abraham, KPK siap membentengi birokrat-birokrat lainnya yang sejiwa dalam memberantas korupsi. "Ibu enggak sendiri," ucapnya.
Tri Rismaharini menyatakan, saat dulu menjabat Kepala Bagian Bina Program tahun 2003 dan berinisiatif membersihkan kotanya dari korupsi, ia dihadang banyak tantangan. Di antaranya, ancaman pembunuhan bagi penggagas birokrasi berbasis sistem elektronik untuk pengadaan (e-procurement) dan penganggaran (e-budgeting) itu. "Saya sekeluarga diancam dibunuh," ujarnya.
Namun, ia beruntung karena mendapat dukungan Kepala Kepolisian Wilayah Kota Surabaya saat itu, Ade Rahardja. Pria yang kemudian menjadi Deputi Penindakan KPK itu, kata Risma, membuat pernyataan di hadapan media bahwa keluarga Risma berada di bawah lindungan polisi. "Sejak itu, ancaman terhadap kami turun," katanya.