TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, menyatakan saat ini pihaknya masih berfokus membantu evakuasi korban kecelakaan kereta Commuter Line yang terjadi di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. “Setelah evakuasi dan pemadaman api, penyebab tabrakan akan ditelisik oleh KNKT,” ujarnya, Senin, 9 Desember 2013.
Ia menjelaskan, hingga kini belum diketahui penyebab tabrakan apakah karena mobil tangki elpiji menerobos pintu palang kereta api, ataukah karena petugas penjaga pintu kereta yang lalai. “Petugas penjaga pintu belum diperiksa Kepolisian,” tuturnya. Sebanyak 22 mobil pemadam kebakaran sudah dikerahkan.
Seperti diketahui, kereta Commuter Line nomor 1131 tujuan Serpong-Tanah Abang mengalami kecelakaan di jalur arah Pondok Ranji menuju Kebayoran Lama. Kecelakaan yang terjadi pukul 11.20 WIB itu disebabkan kereta bertabrakan dengan truk pengangkut elpiji.
Akibat tabrakan itu, gerbong pertama kereta atau gerbong khusus wanita meledak dan terbakar. Begitu pula dengan truk elpiji serta sebuah sepeda motor yang berada di dekat lokasi kejadian.
Lebih jauh, Wahyu menjelaskan, setidaknya 30 penumpang kereta korban kecelakaan kereta tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit dr Suyoto, Rumah Sakit Pusat Pertamina, dan Rumah Sakit Fatmawati. “Mereka dalam keadaan selamat, tapi terluka,” tuturnya.
Dari kondisi terkini di lapangan, kata Wahyu, sebanyak tujuh orang tewas. “Mereka semuanya penumpang,” katanya.
Kini, Kepolisian tengah mengevakuasi seorang masinis kereta bernama Sudarmanto yang masih terjepit di dalam kereta. “Kemungkinan sudah meninggal karena posisi gerbong perempuan yang posisinya paling depan terkena,” tutur Wahyu.
DEWI RINA
Berita Terpopuler Lainnya
Agnes Mo Tak Pernah Merasa 'Saltum'
Kerusuhan Pecah di Little India Singapura
Jokowi-Ahok Kumpul di Rumah Megawati
Ini yang Membuat Mandela Kagum pada Fidel Castro
Artijo, Hakim 'Killer' di Mata Koruptor