TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Sebanyak 128 rute kereta api yang melintas di Stasiun Serpong, Tangerang Selatan, Banten, terhenti total akibat kecelakaan kereta rel listrik (KRL) Jabotabek rute Stasiun Serpong-Tanah Abang. Kereta ini bertabrakan dengan truk bermuatan bahan bakar minyak di pelintasan Bintaro Permai, Senin, 9 Desember 2013, pada pukul 11.11 WIB tadi.
"Seluruh kereta yang melintasi Stasiun Serpong tidak beroperasi sejak kecelakaan itu terjadi," kata Wakil Kepala Stasiun Kereta Api Serpong, Dede Drajat Juarsa, saat ditemui di Stasiun Serpong. Ratusan rute yang berhenti operasi itu terdiri atas 84 rute commuter line, 36 rute lokal, dan sisanya rute kereta api pengangkut batu bara.
Ratusan rute itu saban hari melintas dan berhenti di Stasiun Serpong. Commuter line dengan rute Serpong-Tanah Abang serta kereta lokal rute Serpong-Merak melayani lebih dari 2.000 penumpang tiap hari. Operasi ratusan rute itu belum bisa diperkirakan mengingat evakuasi korban, kereta, dan truk tangki yang terbakar membutuhkan waktu lama. "Benar-benar belum bisa dipastikan," katanya.
PT Kereta Api, kata dia, telah menyebarluaskan informasi di seluruh stasiun terkait peristiwa kecelakaan yang berdampak pada operasional jalur kereta api arah Jakarta-Serpong maupun Serpong-Merak tersebut. Berdasarkan pantauan Tempo, Stasiun Serpong tampak lengang. Dua kereta yang berhenti di stasiun itu tertutup rapat dan dijaga oleh sejumlah petugas.
Kendati demikian, masih ada sejumlah calon penumpang yang setia menunggu. "Sampai malam pun tetap kami tunggu," kata Yeni, 25 tahun. Dia dan lima temannya itu mengaku akan pulang ke Parung Panjang, Bogor. "Karena cuma kereta api alat transportasi ke Parung Panjang," katanya. Wanita berkerudung ini mengaku sudah tiga jam menunggu di Stasiun Serpong.
Tabrakan kereta commuter line dengan truk tangki itu terjadi sekitar pukul 11.20 di pelintasan kereta di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Sedikitnya tujuh orang tewas akibat insiden ini. Adapun puluhan korban lainnya terluka. Korban luka yang tewas dan terluka ditampung di tiga rumah sakit, seperti Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Pusat Pertamina, dan Rumah Sakit Dr Sutoyo.
JONIANSYAH
Berita sebelumnya
Cerita Miris Tabrakan Kereta Bintaro 1987
Insiden Kereta Bintaro, Pertamina Cek Truk Tangki
Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro
Tabrakan Kereta Bintaro, Masinis Meninggal