TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 19 orang kembali dikarantina di Hong Kong pada Sabtu, 7 Desember 2013 setelah seorang lain dinyatakan positif terkena virus flu burung yang mematikan, atau H7N9. Lima hari sebelumnya, seorang pembantu asal Indonesia telah dinyatakan mengidap flu burung di negara itu. Saat ini dia dalam keadaan kritis.
Mereka yang dikarantina adalah 19 orang yang berhubungan dengan pengidap flu burung yang kedua tersebut, yakni warga Hong Kong berusia 80-an tahun yang lama tinggal di Shenzhen, Cina.
Pria tua itu mengalami deman dan diketahui mengidap virus flu burung pada hari Jumat, setelah pada Selasa memeriksakan diri di RS Tuen Mun lantaran kondisi kesehatannya yang terus menurun.
“Sembilan belas orang yang berhubungan dengan dengan pasien telah dikarantina,” demikian bunyi pernyataan pemerintah yang dirilis pada Sabtu lalu.
Pada hari Senin, seorang pembantu asal Indonesia berusia 36 tahun lebih dahulu ditemukan terinveksi virus flu burung. "Dia pernah bepergian ke Zhenzhen, membeli seekor ayam, memotongnya dan memakannya,” kata Menteri Kesehatan Hong Kong, Ko Wing-man. Saat ini pembantu asal Indonesia itu terbaring di rumah sakit dalam keadaan kritis.
Pemerintah menyatakan tidak ada hubungan antara kedua kasus flu burung yang ditemukan di negara itu. Pemerintah Hongkong juga sudah mengkarantina 17 orang yang sempat berhubungan dekat dengan pembantu asal Indonesia tersebut.
Sejak Februari lalu, 138 kasus flu burung pada manusia dilaporkan terjadi di Cina. Menurut WHO, di antaranya sebanyak 45 orang meninggal.
France 24 | PHILIPUS PARERA