TEMPO.CO, Singapura - Kedutaan Besar Banglades di Singapura membantah warganya terlibat dalam aksi kerusuhan di Little India, Singapura. Menurut Komisioner Tinggi Banglades Mahbubuz Zaman, informasi yang beredar bahwa seorang pekerja Banglades tewas tertabrak hingga memicu kerusuhan adalah tidak benar. “Informasi yang muncul itu tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya,” kata dia, seperti dikutip Strait Times, Senin, 9 Desember 2013.
Sebelumnya, kerusuhan di Singapura terjadi menyusul tewasnya satu pekerja asal Bangladesh di Hampshire Road, Ahad, 8 Desember 2013. Pekerja berusia 33 tahun itu tewas setelah ditabrak bus wisata dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Massa yang sebagian besar pekerja migran itu pun mengamuk dan merusak mobil polisi dan satu unit ambulans yang datang untuk memberikan pertolongan.
Zaman mengatakan, informasi yang beredar di media itu telah menimbulkan ketidaknyamanan di antara warga Banglades di Singapura. Dia pun mengutip informasi dari otoritas Singapura bahwa korban yang tewas dalam insiden tabrak lari itu adalah warga negara India.
Meski begitu, dia menyatakan, Kedutaan Banglades siap bekerja sama sepenuhnya dengan pemerintah Singapura untuk mengusut masalah tersebut. “Kami berkewajiban membantu pemerintah Singapura untuk menegakkan hukum dan kedisiplinan di masyarakat,” ujarnya.
Dia juga mengimbau kepada warga Banglades untuk tetap bersikap tenang dan tidak bereaksi berlebihan terkait kerusuhan dan pemerintahan itu. Zaman meminta warganya bersikap kooperatif terhadap aparat penegak hukum. “Ini penting untuk menjaga hukum dan memastikan para penegak hukum dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka."
STRAIT TIMES | DIMAS SIREGAR