TEMPO.CO, Nganjuk - Aparat Kepolisian Resor Nganjuk, Jawa Timur, menembak satu dari tiga kawanan perampok yang meresahkan warga setempat, Senin dinihari, 9 Desember 2013. Yang mengejutkan, saat digeledah, salah satu perampok itu membawa foto seorang anggota polisi.
Perampok yang dihadiahi timah panas polisi bernama Misto, 51 tahun, warga Desa Kedungsoko, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk. Dia merupakan salah satu anggota komplotan perampok yang ikut membobol sebuah toko sembako di Desa Bagor. "Mereka tertangkap tangan," kata Kapolres Nganjuk Ajun Komisaris Besar Anggoro Sukartono, Senin, 9 Desember 2013.
Tanpa disadari pelaku, aksi perampokan toko sembako itu terekam oleh kamera CCTV yang dipasang pemilik toko, Suyoto. Kamera pengawas itu terhubung pada komputer di rumah korban yang bersebelahan dengan toko. Usai mencongkel pintu toko menggunakan linggis, pelaku mengacak-acak isinya, tepat pukul 01.00 WIB.
Mengetahui ada perampok masuk ke tokonya, Suyoto segera menghubungi polisi. Seketika petugas melakukan pengepungan di lokasi kejadian sambil melepaskan tembakan.
Dalam penangkapan tersebut, para pelaku sempat berusaha melarikan diri. Dua di antaranya tak berkutik setelah disergap petugas, sedangkan satu pelaku, Misto, ditembak kakinya karena berupaya kabur. Selain Misto, polisi meringkus Hasyim Mustofa, 51 tahun, dan Asnawi, 52 tahun, warga Banyuwangi.
Saat menggeledah barang bawaan pelaku, polisi terkejut dengan identitas pemilik mobil Toyota Avanza nomor polisi AG-875-VJ yang mereka pakai untuk merampok. Sebab, dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) tersebut, terpampang foto seorang anggota polisi yang mengenakan seragam dinas.
Anggota polisi yang dirahasiakan identitasnya itu diketahui bertugas di salah satu Polsek di Nganjuk. "Kami masih melacak, apakah polisi itu terkait dengan perampokan ini," kata Anggoro tanpa bersedia menjelaskan identitas polisi tersebut.
HARI TRI WASONO