TEMPO.CO, Tegal - Masinis kereta Commuter Line rute Serpong-Tanah Abang, Darman Prasetyo, terakhir kali pulang ke rumahnya di Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, pada akhir pekan lalu. Tetangga Darman, Sarjono, sempat merasakan kejanggalan pada Sabtu sore sebelum Darman kembali ke Jakarta.
“Pak Sarjono bilang Darman seperti mau ninggal lewah (pesan terakhir),” ujar Tulus Wibowo, Ketua RT 3 RW 11, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Selasa siang, 10 Desember 2013.
Menurut Tulus, Darman sempat makan di warung Sarjono. Karena sampai menghabiskan tiga kepala ayam goreng, Sarjono membatin ada sesuatu yang aneh pada Darman.
Darman adalah masinis kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Serpong-Tanah Abang. Ia tewas seketika setelah keretanya bertabrakan dengan truk tangki di perlintasan kereta api Jalan Bintaro Permai, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin siang.
Darman terakhir kali pulang ke rumahnya di Tegal pada Sabtu lalu. Ia kembali ke Jakarta pada Ahad sore.
DINDA LEO LISTY
Berita lain:
Mengapa Masinis Kereta Bintaro Tak Injak Rem
Korban Kereta Bintaro Tak Merasa Masinis Mengerem
Siapa Masinis Kereta Nahas di Bintaro?
78 Nama Korban Tabrakan Kereta Bintaro
Kata Ahok Soal Kecelakaan Kereta Bintaro