TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan Banten Djaja Buddy Suhardja dicopot dari jabatannya karena diduga menjadi saksi kunci, bahkan pelapor, kasus dugaan korupsi alat kesehatan yang kini tengah ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Tidak hanya itu, Djaja yang sudah empat kali diperiksa oleh KPK tersebut juga dipecat dari kedudukannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Padahal, masa pensiunnya baru habis pada 1 Juni 2015.
Djadja mengatakan, ia digantikan oleh Asisten Daerah III Pemerintah Provinsi Banten Yanuar, sebagai pelaksana tugas (plt.) Kepala Dinas Kesehatan Banten. Namun, walau sudah diganti, ia belum menerima surat resmi dari Pemerintah Provinsi Banten. "Saya diberhentikan sejak Senin, 9 Desember 2013, dan itu telah diumumkan saat apel Senin kemarin bersama Pak Yanuar, tapi untuk surat resminya saya belum menerima," kata Djaja, Selasa, 10 Desember 2013. (baca: Ratu Atut Mangkir Lagi, KPK Akan Jemput Paksa)
Djadja mengaku telah diperiksa empat kali oleh KPK dalam kaitan dengan kasus dugaan korupsi alat kesehatan yang menyeret adik Gubernur Banten Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Saat diperiksa oleh KPK, Djadja mengaku berbicara jujur tentang mekanisme yang terjadi dalam pengadaan alkes 2012. Namun, Djadja tidak mengungkapkan detail materi pemeriksaan oleh KPK. "Saya blakblakan saja di KPK dan tidak akan berbohong, karena kalau berbohong ketahuan oleh penyidik," ujarnya. (Baca: Di KPK Atut Bak Bawang Merah, Airin 'Bawang Putih')
Djadja yang disebut-sebut sebagai salah satu kunci kejahatan korupsi yang ada di Banten ini mengaku tidak melayangkan surat permohonan perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). "Tidak, saya tidak melaporkan atau mengirim surat kepada LPSK," katanya.
Sementara itu, Asisten Daerah III Pemprov Banten Yanuar saat dihubungi membenarkan bahwa dirinya ditunjuk sebagai pelaksana tugas (plt.) Kepala Dinkes Banten."Sambil menunggu SK Gubernur terkait pengganti Kepala Dinkes yang baru, untuk pembinaan sehari-hari di bawah koordinasi Asda III," katanya.
WASI’UL ULUM
Berita Terpopuler:
Ratu Atut Mangkir Lagi, KPK Akan Jemput Paksa
Tak Ada Kereta Sebelum Rel di Bintaro Diperbaiki
Daftar Harta Luthfi yang Dirampas untuk Negara
Di KPK Atut Bak Bawang Merah, Airin 'Bawang Putih'
'Angker' Perlintasan Kereta Ulujami-Bintaro
Berantas Korupsi, Tri Risma Pernah Diancam Dibunuh