TEMPO.CO, Jakarta - Chosimin, pengemudi truk Pertamina dalam Tragedi Bintaro 2, menderita luka bakar di wajah dan lengan. "Luka bakarnya 10 persen," kata Inspektur Satu Mas Waluyo, penyidik Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Selasa, 10 Desember 2013.
Untuk pertama kalinya, Chosimin diperiksa terkait musibah yang menewaskan enam orang dan membuat puluhan lainnya luka-luka tersebut. Chosimin, 40 tahun, masih dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina, sehingga pemeriksaan hanya bisa dilakukan dengan percakapan singkat lewat telepon internal.
Pria yang menjadi sopir truk BBM sejak 2007 itu dirawat bersama kernetnya, Mujiono, 44 tahun. Sang kernet menderita luka bakar lebih parah, yaitu 25 persen. "Oh, yang parah kernetnya ya, Pak," kata Waluyo lewat telepon.
Mereka dirawat di ruangan yang sama di Instalasi Luka Bakar lantai 2F Bunyu di rumah sakit yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu. Dari balik kaca, terlihat Chosimin dan Mujiono diperban hampir seluruh tubuh. Hingga Selasa siang, tim dokter melarang mereka ditemui siapa pun, kecuali untuk alasan pemeriksaan kesehatan.
Berdasarkan keterangan Pertamina, Chosimin membawa truk berisi 24 ribu liter Premium. Dia melaju dari arah Tanah Kusir menuju Petukangan. Saksi menyebutkan, truk yang dia kemudikan menyerobot palang perlintasan kereta api. Klik untuk baca selengkapnya tentang kecelakaan kereta api Bintaro.
LINDA HAIRANI
Terpopuler
Tragedi Kereta Bintaro, Truk Tangki Memaksa Masuk?
Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro
Kronologi Kerusuhan di Little India, Singapura
Ini Cerita Miris Tabrakan Kereta Bintaro 1987
Surga Korupsi, 756 Koruptor Cuma Divonis 2-5 Tahun